Ekonomi

Menperin Minta Industri Elektronika Pacu Inovasi Untuk Menyambut Revolusi Industri Keempat

NUSANTARANEWS.CO – Dalam rangka turut menyambut datangnya Revolusi Industri ke-4, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meminta kepada Industri Elektronika Nasional untuk menggunakan teknologi terkini dalam proses produksi sebagai upaya memacu inovasi dan nilai tambah produk.

“Saat ini, pelaku industri di seluruh dunia sedang bertransformasi untuk menyambut Revolusi Industri yang ke-4 atau dikenal dengan istilah Industri 4.0, yang menekankan pada platform Internet of Thingsuntuk mencari langkah-langkah efisiensi dan optimalisasi proses produksi agar mencapai output yang maksimal,” kata Airlangga ada peresmian Panasonic Solution & Innovation Center di Jakarta, Senin (26/9) malam dalam keterangan tertulis yang diterima Nusantaranews.

Menperin mengungkapkan, pihaknya sedang mengkaji beberapa industri untuk dikembangkan sebagai sektor pionir bagi perkembangan Industri 4.0 di Indonesia, antara lain industri pupuk, baja, tekstil dan produk tekstil serta memungkinkan untuk industri elektronika.

“Dengan adanya sarana ini, saya yakin bertransformasinya industri Indonesia menuju Industri 4.0 tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama,” tegasnya.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

Karena itulah Airlangga memberikan apresiasi atas berdirinya Panasonic Solution & Innovation Center di Indonesia. Dimana hal itu akan mendorong penciptaan varian baru dan peningkatakan kualitas khususnya produk elektronika yang sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.

“Sarana ini juga sangat membantu program pemerintah, sebagaimana tercantum dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional, bahwa langkah awal untuk membangun industri nasional adalah dengan meningkatkan nilai tambah industri Indonesia,” papar Airlangga.

Dia pun meminta kepada Panasonic agar dapat berkolaborasi dengan dunia pendidikan, industri dan masyarakat dalam upaya mencari solusi-solusi mutakhir bagi peningkatan teknologi manufaktur sehingga industri nasional mampu berdaya saing di pasar domestik dan global.

Misalnya di dunia pendidikan,kata Airlangga, diutamakan menggandeng pendidikan vokasi atau perguruan tinggi guna meningkatkan kompetensisumber daya manusia (SDM)industri sesuai kebutuhan dunia usaha.

“Kolaborasi ini juga akan menjamin terjadinya transfer of knowledge dan transfer of technology bagi para industriawan Indonesia,” tuturnya.

Apabila hal tersebut dapat dilakukan, dia optimistis, tentu akan terlahir inovator-inovator muda dari Indonesia yang mampu menciptakan karya-karya yang mengglobal dan menjadikan industri Indonesia makin tangguh dan berkembang.

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

“Itulah pentingnya kegiatan riset dan pengembangan teknologi di sektor industri,” tegasnya. (Sulaiman)

Related Posts

1 of 7