NUSANTARANEWS.CO – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mendesak Amerika Serikat untuk segera menarik pasukannya yang bercokol di wilayah Manbij utara Suriah. Ia juga meminta AS untuk segera mengakhiri dukungannya terhadap milisi Kurdi (YPG) di daerah tersebut.
Kepada wartawan pada Sabtu (27/1), Cavusoglu penarikan pasukan AS dari Manbij sangat mendesak lantaran tentara Turki telah memperluas operasi militernya di wilayah Afrin yang akan terus bergerak memburu militan Kurdi sampai ke Manbij.
Turki mengungkapkan, Washington telah membantu persenjataan YPG Kurdi dan dukungan itu diminta Turki harus sudah dihentikan.
Apalagi, misi pasukan AS yang ditempatkan di Manbij sejak Maret 2017 lalu adalah menjaga YPG Kurdi dari serangan Turki. Kendati dijaga dan dipersenjatai AS, nyatanya militer Turki tak gentar sama sekali, bahkan balik mengancam AS.
Tak pelak, operasi militer Turki di perbatasan Suriah ini telah meruntuhkan hubungan Ankara dan Washington. Permintaan Turki sebetulnya cukup sederhana, AS berhenti mempersenjatai YPG Kurdi karena ISIS telah terpukul mundur di Suriah, bahkan pasukan pemerintahan Bashar Al-Assad sudah berkali-kali mengklaim kemenangannya atas ISIS di sejumlah wilayah, termasuk di Deir ez-Zor.
Juru bicara Gedung Putih kembali mengingatkan Turki agar lebih berhati-hati dalam melakukan serangan dan menghindari tindakan yang mungkin menimbulkan risiko konflik antara pasukan Turki dan AS, khususnya di Manbij.
Kendati berulang kali diingatkan, Turki bersikeras tentaranya akan memburu YPG Kurdi hingga ke Manbij. (red/rt)
Editor: Eriec Dieda