Mancanegara

Menlu RI Akan Bahas Status Kewarganegaraan Rohingya

NUSANTARANEWS.Co, Jakarta – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyatakan DPR mendukung secara penuh langkah pemerintah dalam mengupayakan perdamaian atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar.

“Komisi I mengapresiasi pemerintah Indonesia melalui Menlu atas langkah-langkah diplomasi kemanusiaan yang sudah dijalankan,” ujar Retno, Senin (11/9/2017) kemarin.

Selain itu, Kata Retno DPR juga terus memdorong pemerintah agar terus melakukan langkah-langkah nyata dalam mengatasi masalah yang menimpa etnis Rohingya tersebut.

“Komisi I mendorong agar Indonesia terus melakukan langkah-langkah  dalam upaya untuk membantu menyelesaikan isu di Rakhine State ini secara berkelanjutan,” kata Retno.

Retno berencana akan membahas hal tersebut disela-sela pertemuan dengan para Menlu ASEAN pada sidang umum PBB di UN yang akan dilaksanakan tanggal 23 september 2017.

“Jadi kita sudah jadwalkan bahwa pertemuan para Menlu Asean akan dilakukan pada tanggal 23 September di sela-sela sidang umum PBB di UN,” ungkapnya.

Menurut Retno, dirinya telah mempersiapkan beberapa rekomendasi yang nanti akan disampaikan pada pertemuan tersebut. Salah satunya adalah status kewarganegaraan etnis Rohingya

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

“Kita diskusi banyak sekali termasuk menggenai masalah rekomendasi Kofi Anan, kan saya sampaikan bahwa ada 88 rekomendasi yang terbagi didalam 17 elemen. Salah satu elemennya adalah mengenai masalah status kewarganegaraan,” katanya

“Nah sudah ada komitmen dari pemerintah Myanmar untuk mengimplementasikan rekomendasi Kofi Anan yang berarti ada 17 elemen 88 rekomendasi. Jadi kita coba lihat nanti implementasinya seperti apa,” pungkasnya.

Sebagai informasi Retno Marsudi, mengunjungi Naypyitaw, Myanmar, dan bertemu dengan Min Aung Hlaing, serta Penasihat Negara, Aung San Suu Kyi, Senin (4/9). Kedatangan Menlu RI Retno Marsudi di Myanmar untuk membahas situasi terkhini krisis kemanusiaan Rohingnya

Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 18