MancanegaraPolitik

Menlu Prancis Sebut “Kesepakatan Abad Ini” Trump, Tidak Akan Membawa Ketenangan

Menlu Prancis
Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian mengecam rencana perdamaian Timur Tengah yang diprakarsai oleh AS/Foto: Sputnik

NUSANTARANEWS.CO – Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian mengecam rencana perdamaian Timur Tengah yang diprakarsai oleh AS sebagai pendekatan yang tidak akan memberikan ketenangan. Seperti dikutip The Times of Israel pada hari Sabtu, Diplomat senior Prancis itu mengungkapkan bahwa langkah Trump untuk menyelesaikan masalah Israel-Palestina, termasuk pengakuan sepihak terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, tidak akan membahagiakan kedua belah pihak.

Dalam kunjungannya ke Maroko, Le Drian mengatakan bahwa pendekatan Trump terhadap masalah Israel-Palestina “mengindikasikan” rencana perdamaiannya apa pun yang terjadi, tidak akan membuat kedua pihak bahagia. Meski Presiden AS sendiri, percaya bahwa rencana itu akan mengakhiri konflik selama beberapa dekade.

Le Drian menunjuk pengakuan sepihak Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel pada tahun 2017, telah di tentang oleh seluruh negara Uni Eropa, bahwa Prancis tetap menentang keputusan itu. Langkah itu pun dikutuk oleh Majelis Umum PBB dan 15 dari 16 anggota Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

Beberapa minggu sebelum kunjungan Le Drian ke Rabat, menantu Trump, Jared Kushner, telah mengabarkan tentang rencana itu, dan juga telah mengunjungi Kerajaan itu untuk mencari dukungan bagi rencana itu, bunyi laporan Times.

Di Maroko sendiri, para pejabat bagaimanapun, mengatakan tidak akan mendukung atau mengutuk rencana itu sampai diumumkan secara terbuka, dan diketahui isinya oleh publik. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita, negaranya tidak akan mengambil posisi resmi sampai rencana itu terungkap.

Rencana yang dipelopori oleh Jared Kushner menantu Presiden Trump telah ditolak oleh Palestina, dan mengatakan bahwa serangkaian langkah Presiden AS Donald Trump telah bias.

Rencana perdamaian itu rencananya akan digelar pada Konferensi Perdamaian Timur Tengah  di Manama, Bahrain, pada 25-26 Juni. Sebuah proyek yang telah dijanjikan oleh Trump sejak masa kampanyenya. Trump menyebut rencana perdamaian itu sebagai “kesepakatan abad ini,” sebagai upaya untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina yang telah menembus sejarah panjang.

Baca Juga:  Punya Stok Cawagub, PDI Perjuangan Berpeluang Usung Khofifah di Pilgub Jawa Timur

Duta Besar AS untuk Israel David Friedman bahkan mengatakan pada hari Sabtu bahwa Israel berhak mencaplok sebagian Tepi Barat yang didudukinya. Ungkapan Friedman itu, merujuk pada pendudukan Israel atas Tepi Barat sejak Perang Enam Hari tahun 1967. Tepi Barat telah menjadi fokus utama dari semua rencana perdamaian Timur Tengah sejak abad ke-20. (Alya Karen)

Related Posts

1 of 3,050