NUSANTARANEWS.CO, Seoul – Menteri Luar Negeri (Menlu) Korea Utara Ri Yong-ho mempertanyakan ketulusan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kang Kyung-wha dalam sebuah pertemuan pada Minggu (6/8) terkait usulan Seoul untuk memperbaiki hubungan kedua negara.
Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang karena konflik 1950-53 mereka berakhir dengan sebuah gencatan senjata, bukan sebuah perjanjian damai.
Kantor berita Yonhap melaporkan pada Senin (7/8), Ri Yong-ho menilai Korea Selatan tidak serius dan tulus ingin berdamai dengan Korea Utara.
“Tidak memiliki ketulusan,” tulis Yonhap seperti dikutip Reuters.
Ri Yong-ho dan Kang Kyung-wha berbicara di sela-sela acara sehari penuh Menteri Luar Negeri di forum ASEAN. Namun Kementerian Luar Negeri Korea Selatan belum mengkofirmasi terkait tuduhan dan laporan bahwa Menlu Korea Utara itu.
Sementara itu, Korea Utara mengecam sanki terbaru yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB. Korea Utara mengatakan bahwa sanksi tersebut melanggar kedaulatannya dan berjanji akan melakukan tindakan yang diperlukan guna menyikapinya.
Pernyataan Korea Utara ini menegaskan kembali sikap Pyongyang sebelumnya bahwa tidak akan pernah membawa program nuklirnya ke meja perundingan di Amerika Serikat. Menurut pemerintah Korea Utara, Amerika Serikat tidak akan pernah membuat kebijakan yang bersahabat kecuali semata ingin melawan Korea Utara.
“Tidak ada kesalahan yang lebih besar daripada Amerika Serikat, yang begitu yakin daerah kekuasaannya selalu dalam keadaan aman di seberang lautan sana,” kata kantor berita KCNA. (ed)
Editor: Eriec Dieda
