Rubrika

Menjawab Tantangan Kebutuhan Tempe Nasional Melalui Kerjasama FKDB, USSEC dan FTI

FTI (istimewa)
FTI (istimewa)

NUSANTARANEWS.CO – Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) membangun pabrik tempe dengan standar SNI, bekerja sama dengan US Soybean Export Council (USSEC) dan Forum Tempe Indonesia (FTI) di wilayah Palangkaraya Kalimantan Tengah.

Ketua umum FKDB Ayep Zaki atau lebih dikenal dengan sebutan Aa Zaki mengatakan selain pembukaan cabang-cabang usaha tempe FKDB di seluruh Indonesia, juga mengembangkan usaha yang sudah exis dengan memoderen-kan peralatan guna memenuhi persyaratan SNI, hal ini adalah untuk membantu mensukseskan program pemerintah dalam peningkatan standar gizi nasional di seluruh wilayah Indonesia dengan menyediakan pilihan makanan yang aman, berkualitas dan bergizi tinggi serta bisa dijangkau oleh masyarakat.

Ayep Zaki menjelaskan bahwa apa yang dikerjakannya dalam pengembangan usaha tempe tersebut sebagai bentuk konsistensi dalam membangun masyarakat yang sehat, selain itu menjadikan Usaha Tempe mempunyai daya saing tinggi sehingga dapat bersaing di tingkat internasional.

Saat ini FKDB, USSEC dan FTI secara bersama-sama mengembangkan sarana kerja dalam Produksi Tempe sebagai salah satu unit usaha unggulan FKDB dengan merk dagang Tempe Asli H.B. Hal ini dilakukan dengan memfasilitasi peralatan produksi yang serba steinless guna memenuhi standar keamanan pangan dan cara produksi yang higienis (Good Hygienic Practices).

USSEC dan FTI dengan visi nya ke depan ingin meningkatkan kualitas tempe nasional dengan mengajak seluruh Pengrajin tempe, untuk terus meningkatkan kualitas, yaitu dengan memperbaiki peralatan kerja dengan standar SNI, sehingga bisa bersaing dalam menyongsong era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Tandatangani MoU Dengan BP POM Tarakan
ussec dan fkdb
ussec dan fkdb

Pada kesempatan kali ini USSEC Indonesia yang diwakili oleh Dr. Dadi H. Maskar, yang juga sebagai Sekjen FTI, memberikan bantuan dana bergulir berupa fasilitas peralatan standar SNI, bantuan tersebut akan dikembalikan oleh FKDB berupa angsuran ringan tanpa bunga yang di bayarkan setiap bulan. Selanjutnya dana yang terkumpul akan dipergunakan kembali untuk membatu meningkatkan fasilitas produksi di lokasi lain.

Dengan fasilitas yang lengkap dan higienis, diharapkan Pabrik Tempe Asli HB Palangkaraya bisa menjadi Pusat Pelatihan (Training Centre) untuk seluruh pengrajin Tempe di Indonesia khususnya wilayah Kalimantan Tengah, seperti halnya Rumah Tempe Indnesia (RTI) yang sudah lebih dulu berdiri di Bogor yang selalu memberikan update informasi mengenai industri tempe di Indonesia.

Aa Zaki menambahkan bahwa Improvisasi usaha harus terus dilakukan guna mengimbangi pemintaan konsumen juga untuk menjaga kompetisi yang semakin ketat, jika kita lengah bisa jadi kita terlindas persaingan yang ada, dan revitalisasi peralatan sangat perlu dilakukan.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Jika proyek di Palangkaraya ini berhasil, rencananya FKDB beserta USSEC dan FTI akan terus mengembangakan pabrik-pabrik tempe Asli HB yang ada di seluruh Indonesia. Hal ini perlu dilakukan untuk merubah paradigma masyarakat terutama calon konsumen dari luar negeri, bahwa tempe adalah makanan tradisional asli Indonesia yang patut dibanggakan. Tempe adalah pangan fungsional yang bernilai gizi tinggi dan mengandung berbagai komponen bioaktif yang mempunya berbagai khasiat kesehatan yang sangat menyehatkan untuk dikonsumsi.

Editor : A.Pramono & Gendon Wibisono

Related Posts

1 of 524