Hankam

Menjaga NKRI dari Potensi Kehancuran dan Terpecah-belah di Era Teknologi Informasi

potensi kehancuran, teknologi informasi, persatuan bangsa, kelompok radikal, kelompok teroris, terorisme, radikalisme, media sosial, kolonel budi suwanto, ponpes riyadlul jannah, mojokerto, nusantaranews
Kolonel Arm Budi Suwanto mengajak santri Ponpes Riyadlul Jannah bersama-sama menangkal radikalisme dan terorisme. (Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Mojokerto – Perkembangan teknologi informasi yang telah menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat memiliki implikasi positif dan negatif. Karenanya, masyarakat diminta untuk pandai-pandai memanfaatkan pesatnya kemajuan arus teknologi informasi tersebut.

“Perkembangan IT, sangat menyentuh semua segi kehidupan yang akhirnya bisa berdampak positif, hingga negatif. Bagi kita yang mampu mengambil sisi positifnya, maka kita mampu bersaing dan berkompetisi menjadi warga yang maju dan modern,” ujar Komandan Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya, Kolonel Arm Budi Suwanto di hadapan ratusan santri Riyadlul Jannah, Mojokerto, Kamis (30/8).

Dalam berbagai penelitian, ranah teknologi informasi, khususnya media sosial juga dijadikan sebagai arena kejahatan oleh kelompok-kelompok tertentu. Tak terkecuali mereka yang berpaham radikalisme dan terorisme.

Fenomena penyebaran kedua paham tersebut di media sosial sungguh sudah sangat meresahkan. Pasalnya, hal itu berpotensi memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

Oleh karena itu, Kolonel Budi mengajak santri Riyadlul Jannah untuk turut ambil bagian bersama-sama menangkal keberadaan paham radikalisme dan terorisme, termasuk kabar berita yang bersifat menghasut, memfitnah dan menyebarkan kebencian terhadap sesama.

Baca Juga:  Hut Ke 78, TNI AU Gelar Baksos dan Donor Darah

“Ada beberapa cara agar NKRI tidak hancur dan terpecah belah. Selain memiliki daya tangkal yang tangguh, kita juga harus mampu menghadapi setiap ancaman, khususnya menyikapi segala isu yang berkembang secara bijak,” kata Kolonel Budi di hadapan santri di bawah asuhan KH Mahfudz Syaubari itu.

“Pahami dan warisi nilai-nilai luhur bangsa yang saling menghormati perbedaan, rela berkorban dan saling bergotong-royong, serta tanamkan jiwa nasionalisme di dalam diri kita,” tambahnya. (eda/edd)

Editor: M Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,081