NusantaraNews.co – Business Insider asal Inggris, Shana Lebowitz mengatakan, teknik yang dianjurkan oleh peneliti dari Universitas Toronto tersbeut telah dikembangkan melalui beberapa penelitian yang dilakukan para peneliti, dengan total hampir 1.000 peserta.
“Para peneliti meminta peserta untuk menilai diri mereka pada serangkaian kualitas yang menggambarkan orang karismatik dan menentukan bahwa karisma seseorang tersebut bermuara pada dua faktor: mempengaruhi – yaitu kemampuan kepemimpinan dan kekuatan kehadiran – dan keramahan – atau bersikap menyenangkan dan mudah didekati,” terang Shana.
Dalam petunjuk di atas, kata dia, babak pertama sesuai dengan pengaruh dan babak kedua sesuai dengan kesopanan.
Menurut Shana, salah satu temuan yang paling menarik dari isi makalah di atas ialah penilaian orang terhadap pengaruh dan kesukaan mereka umumnya sejalan dengan persepsi orang lain. “Itu tidak selalu benar dalam hal menilai kepribadian dan perilaku,” uajrnya.
Terlebih lagi, lanjut Shana, karisma tidak hanya ada dalam ruang hampa – menurut penelitian, memiliki implikasi penting untuk hubungan sosial. Misalnya, dalam latihan perkenalan baru, peserta yang dinilai lebih tinggi dalam hal persahabatan juga dianggap lebih disukai.
Shana mengungkapkan, Peneliti Universitas Toronto bukanlah orang pertama yang mengukur karisma. “Saya telah menulis sebelumnya tentang karya John Antonakis dan rekan kerja, misalnya, yang telah mengajarkan kelompok manajer untuk lebih karismatik di tempat kerja,” tuturnya.
Apa yang membedakan penelitian saat ini, kata dia, adalah bahwa ia melihat karisma pada populasi umum – sebagian besar penelitian lain berfokus pada karisma pada para pemimpin. Penelitian ini juga menurunkan kharisma ke sekumpulan kualitas yang dapat diamati daripada banyak penelitian lainnya.
“Seperti kebanyakan penilaian kepribadian, Anda seharusnya tidak panik jika skor Anda lebih rendah dari tingkat karisma yang Anda inginkan. Ada banyak cara untuk menjadi lebih karismatik, mulai dari berlatih membaca emosi orang lain dengan menggunakan kata-kata yang dapat dikaitkan orang. (Riskiana)
Baca: Menjadi Sosok Karismatik dengan Enam Langkah Mudah, Cobalah! (1)
Editor: Ach. Sulaiman
