Inspirasi

Menjadi Negosiator Handal

NUSANTARANEWS.CO – Pakar negosiasi Afra Myriani berbagi tips bagaimana agar kebuntuan saat berbisnis terpecahkan, yaitu dengan teknik negosiasi. Ia menuturkan, dalam dunia advertising, negosiasi itu adalah diskusi. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan seseorang untuk menjadi negosiator handal.

Pernahkan anda mengalami kebuntuan dalam berbisnis? Atau dalam konteks bernegara, acapkali kita dengar negosiasi untuk membebaskan sandera yang ditawan oleh penjahat.

“Diskusi yang dilakukan baik kepada klien dari sisi bisnis, servicing, hingga diskusi pada hasil kreatif dan ekskusi,” ujar alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini kepada Nusantaranews.co.

Sedangkan lanjut Afra, negosiator adalah orang yang melakukan proses negosiasi atau diskusi. Di dalam industri kreatif, negosiasi dapat dilakukan oleh team Account ataupun team Creative itu sendiri.

Pengarang buku ‘Kutu Lontar – Sukses Menggapai Puncak Karier dengan Menjadi Pekerja Kutu Lontar’ itu mengatakan, untuk menjadi negosiator yang baik yaitu dengan menjadi pendengar yang baik, mampu memproses hal-hal yang di inginkan (ekspetasi) dari klien-klien ataupun pihak lain, sampai dengan mampu melakukan ekskusi secara penuh dan sesuai dengan ekspektasi ataupun hasil akhir yang telah disepakati dalam proses diskusi/negosiasi di awal tadi. Kalau dalam industri kreatif, ia menekankan, proses negosiasi itu sudah dimulai ketika klien memberikan brief awal.

“karena dari brief awal itu sudah terbentuk yang namanya proses diskusi. Diskusi, apa hasil akhir yang diinginkan klien sampai dengan apakah ekspektasi tersebut dapat terpenuhi semuanya, karena bergantung pada eskesusi/proses pelaksanaan. Misalnya, berkaitan dengan budget, berkaitan dengan tim produksi, berkaitan dengan talenta, dan sebagainya,” tuturnya.

Negosiasi dapat dikatakan berhasil ketika dalam proses hingga mencapai hasil akhir itu dapat diwujudkan sesuai dengan ekspektasi klien yang disesuaikan dengan hal-hal pendukung seperti budget, kreatifitas, lokasi, talent, kebutuhan dari merek dan sebagainya. Dan antara agency ataupun klien sama-sama “happy” karena “pesan utama” yang ingin diachieve melalui eksekusi kreatif telah tercapai, alias mencapai titik temu.

Seorang negosiator, kata dia, juga tidak harus mengambil jurusan tertentu di perguruan tinggi. Karena kemampuan negosiasi itu telah ada dalam diri semua orang. seperti bakat dan tinggal diasah. Apapun jurusan kuliah atau tidak sekolah bahkan mampu menjadi negosiator yang baik, asal memiliki penyelaman yang baik akan karakter setiap orang dan mampu melihat peluang serta cakap berkomunikasi.

“Negosiator yang oke harus didukung dengan profile pribadi dan profesional yang oke juga, sehingga pihak lain juga akan menangkap value point/kredibilitas dari pribadi sang negosiator,” ujarnya.

Saat mengalami kebuntuan, lalu apa yang dilakukan?. Praktisi Sales dan Marketing di perusahaan media periklanan besar asal Switzerland-Eropa, Neo Advertising itu mengungkapkan, justru ketika buntu maka terciptalah yang namanya negosiasi atau diskusi. “Kalau tidak buntu atau semua lancar dan ideal ya tidak ada yang namanya negosiasi proses,” tuturnya.

Ditambahkan Afra, pe-lobi yang dilakukan oleh sosok di dunia politik itu juga negosiator, karena orang atau lembaga tersebut memang bekerja untuk membantu para pihak melakukan diskusi atau negosiasi dengan pihak lain. Dalam proses membantu (fasilitator) itu sosok atau lembaga yang melakukan pekerjaan tersebut pastinya akan melakukan negosiasi kepada pihak lainnya.

Jika semua hal selalu bahkan telah ideal, maka tidak ada lagi diperlukan yang namanya diskusi tadi, dan tidak ada lagi proses negosiasi yang diperlukan di dalamnya,” tandasnya. (Achmad)

Baca Juga:

Cerdas Berbisnis On Line
Ingin Bisnis Sukses, Coba Perhatikan Etika
Kartu Kredit Citi Kembali Berikan Pengalaman
6 Tips Cerdas Mengatur Keuangan Menjelang Ramadan
Uang Hanya Alat

Related Posts