KhazanahLintas NusaTraveling

Mengintip Pembuatan Sarung Tenun di Kota Seribu Masjid

NUSANTARANEWS.CO – Berkunjung ke Samarinda atau kota Seribu Masjid ini kurang lengkap rasanya bila tidak mampir ke pabrikasi sarung tenun tradisional. Di ibu kota Kalimantan Timur ini masih dibudidayakan sarung tenun tradisonal buatan masyarakat Bugis Wajo atau Sulawesi Selatan yang sudah menetap lama di kota Tepian.

Letak pabrik sarung tenun ini berada di Gang Pertenunan Kelurahan Mesjid, Samarinda Seberang. Kini tenun ikat khas Samarinda sudah memilik kurang lebih 90 corak. Dan anda bisa mengoleksinya, selain menumbuhkan industri dalam negeri juga bisa untuk beribadah saat Ramadhan dan Idul Fitri nanti.

Produksi kain sarung tenun ikat di Samarinda juga dapat dilacak sejarahnya bermula dari cikal-bakal berdirinya kota Samarinda itu sendiri. Kerajinan tradisional ini dibawa oleh suku Bugis dari daerah Sulawesi Selatan. Ketika itu Sultan Bugis-Wajo, adalah La Madukelleng sang pemimpin dari Kesultanan Paser datang menuju Pulau Kalimantan. Salah seorang bangsawan yang datang bersama-sama rombongan Sultan La Madukelleng, adalah La Mohang meminta untuk diberikan tanah di daerah Kesultanan Kutai Kartanegara yang pada waktu pemimpinnya adalah Sultan Adji Pangeran Dipati Anom.

Baca Juga:  BPPD Nunukan dan BNPP Gelar FGD IPKP PKSN Tahun 2023

Kemudian Sultan Adji Pangeran Dipati Anom memberikan sebidang tanah yang sekarang sudah menjadi Kota Samarinda dengan syarat mereka harus patuh dengan kepemerintahan dari Kesultanan Kutai Kartanegara.

Sejak itulah suku Bugis kemudian mengembangkan wilayah yang sudah diberikan oleh Sultan Adji Pangeran Dipati Anom. Diantaranya adalah dengan membawa teknik untuk membuat kain sarung tenun ikat ke Pulau Kalimantan. Karena sebab itu kain sarung tenun ikat sampai sekarang masih bisa ditemukan di perkampungan orang Bugis seperti contohnya Kampung Baqa dan Kampung Masjid.

Pembuatan sarung yang memakan waktu 3 sampai 7 hari menjadikan harga sarung tenun khas Samarinda cukup mahal. Satu lembar tenun samarinda dibanderol antara Rp350 ribu hingga Rp700.000. Sedangkan set tenun Samarinda untuk pengantin yang terdiri dari dua sarung dan satu selendang dihargai di atas Rp1 juta. (Achmad)

Baca Juga:

Busana Batik Salah Satu Tren Fashion Masa Kini
Ekspresi Nasionalisme Dalam Industri Kreatif
Kisah Sukses Seorang Mahasiswa Mengolah Batok Kelapa
Seratus Tahun Model Jilbab/Hijab Dalam Satu Menit
NuArt Sculpture Park, Galeri Seni Dengan Konsep Ketuhanan
Daya Saing Busana Muslim Indonesia di Era Modern Diperhitungkan

Related Posts

1 of 2