PeristiwaRubrika

Mengenang KH Zainuddin MZ, Dai Sejuta Umat

zainuddin mz, dai sejuta umat, dai kondang, penceramah kondang, ulama kondang, ustad kondang, nusantaranews
Kiai Haji Zainuddin MZ. (Foto: YouTube)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Tepat pada 5 Juli 2011, dai kondang Zainuddin MZ menghembuskan nafas terakhir akibat gula darah dan serangan jantung.

Kiai Haji Zainuddin MZ merupakan seorang penceramah legendaris, khususnya di tanah air. Gaya ceramahnya yang cair membuat masyarakat terhibur dan mudah menerima pesan dakwah yang disampaikan pria kelahiran Jakarta, 2 Maret 1952 itu.

Kepandaiannya dalam menyampaikan dakwah membuat ceramahnya selalu dihadiri puluhan ribu umat. Tak salah jika kemudian pers menyebutnya sebagai ‘Dai Sejuta Umat’.

Indonesia patut bangga pernah memiliki seorang ustad kondang yang sangat dicintai umat berkat ceramahnya itu. Dakwahnya selalu menyejukkan hati dan dapat diterima oleh berbagai kalangan.

Tujuh tahun sudah KH Zainuddin MZ tiada. Tapi, dakwah-dakwahnya selalu dikenang oleh setiap orang, terutama umat Islam.

Pada tahun 1977-1982, almarhum sempat bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sejak saat itu ia tak lagi hanya sekadar seorang pendakwah, tetapi juga merangkap sebagai politikus. Dan menurut berbagai sumber, keterlibatan KH Zainuddin MZ di PPP tak terlepas dari guru ngajinya yakni KH Idham Chalid yang dikenal sebagai salah seorang deklarator PPP.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Resmikan Gedung Baru SMPN 4 Nunukan Selatan.

Namun demikian, almarhum tidak pernah meninggalkan aktivitas dan rutinitasnya sebagai seorang penceramah dalam berbagai forum pengajian.

Dan keterlibatannya dalam dunia politik diteruskannya pada 20 Januari 2002 silam yang ditandai dengan mendeklarasikan berdirinya Partai Bintang Reformasi (PBR). Melalui PBR, KH Zainuddin MZ kemudian diusung sebagai calon presiden. Dan Zainuddin MZ menjabat sebagai Ketua Umum PBR hingga tahun 2006. Setelah itu dirinya kembali fokus berdakwah dan berceramah ke berbagai penjuru negeri serta kembali berada di tengah-tengah umat sebagai seorang dai. (red)

Penulis: Ani Mariani
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,050