NUSANTARANEWS.CO – Varietas IR 64 pertama kali dilounching tahun 1986 oleh presiden Soeharto. Setelah peluncurannya, IR64 langsung menjadi idola di petani karena sifatnya yang adaptif dan mudah budidayanya oleh para petani. IR 64 di eranya juga termasuk jenis padi yang tahan terhadap virus kerdil rumput yang dibawa oleh WBC type 1 dan 2.
Padi IR64 merupakan jenis varietas yang memiliki batang kurang lebih 85 cm. Padi varietas ini juga memiliki anakan produktif sebanyak 11 sampai 20 dengan nilai rata-rata adalah 14,83.
Dengan bobot 1000 butir kurang lebih 27 g (Puslittan 2013). Djunainah (1993) dalam buku Deskripsi Varietas Unggul Padi menyebut bahwa varietas IR64 sangat digemari oleh para petani dan konsumen karena rasa nasinya enak, umur genjah (110-125 hari) dan potensi hasil yang tinggi yakni mencapai 5 ton/ha.
Varietas IR64 merupakan salah satu varietas padi sawah yang hemat dalam mengkonsumsi air. Konsumsi air bervariasi dengan kisaran 15.93-24.13 1/tanaman. Perbedaan ini disebabkan oleh adanya perbedaan morfologi maupun karakter fisiologi antar genotipe.
Menurut Supijatno (2012), varietas IR64 mengkonsumsi air sebesar 15.93 l/tanaman dan konsumsi ini adalah yang terendah di antara varietas lain. Varietas IR64 adalah padi yang berasal dari IRRI (International Rice Research Institute) dan pertama kali diintroduksi ke Indonesia pada tahun 1986 (BBPTP 2008).
Varietas IR64 dipilih sebagai tetua persilangan karena IR64 merupakan varietas padi unggul nasional, memiliki karakter -karakter yang banyak disukai petani. Namun padi ini memiliki kekurangan karena tidak dapat tumbuh dengan baik jika ditanam pada lahan sawah irigasi dataran rendah yang mengandung konsentrasi logam Fe tinggi.
Karakter tinggi tanaman antara 65-85 cm dengan umur berbunga 59-63 hari, anakan produktif 11-20 anakan, umur tanaman 81-98 hari, bobot 1000 biji padi mencapai 21 gram. Sementara jumlah gabah permalai sebesar 35-105.
Namun seiringnya waktu karena IR64 terlalu sering ditanam dengan prosentase luasan tinggi maka muncul WBC biotype 3 maka patahlah kejayaan IR64. Varietas ini rentan terhadap virus tungro, WBC biotype 3 dan agak rentan terhadap kresek. Sekalipun demikian, jenis beras saat ini sesungguhnya juga berasal dari persilangan dengan IR64.
Editor: Romandhon