Berita UtamaFeaturedHankam

Mengenal Seagull, Drone Laut Canggih Israel

NUSANTARANEWS.CO – Elbit Systems Israel baru-baru ini menyelesaikan uji coba peluncuran torpedo dari sistem Wahana Permukaan Tak Berawak (Unmanned Surface Vessel – USV) multi-misi Seagull – termasuk memamerkan kemampuan deteksi anti-kapal selamnya dengan menggunakan rig sonar yang dicelupkan ke dalam permukaan laut.

Demonstrasi tersebut telah menunjukkan bagaimana kapal Seagull yang tidak berawak secara otonom dapat melakukan operasi anti-kapal selam dengan jarak 3.500 km. Melalui pengendalian sebuah satelit perangkat lunak Elbit Systems, Seagull mampu melakukan deteksi dan klasifikasi real-time terhadap objek di bawah permukaan laut.

Seperti diketahui Elbit Systems telah mengembangkan kapal perang anti-kapal selam (ASW) yang memungkinkan angkatan laut mampu mendeteksi dan mengalahkan kapal selam musuh dengan cara yang lebih aman, lebih efisien dan terjangkau.

Ofer Ben-Dov, Wakil Presiden Naval Sistem Business Line di Divisi ISTAR Elbit Systems berkata, “Ujicoba dititikberatkan pada kapasitas unik Seagull untuk mendeteksi dan menghadapi kapal selam, selain kemampuannya untuk mendeteksi dan menghancurkan ranjau laut, semuanya menggunakan sistem USV multi misi yang sama dalam konfigurasi modular.”

Baca Juga:  Wis Wayahe Jadi Bupati, Relawan Sahabat Alfian Dukung Gus Fawait di Pilkada Jember

Seagull adalah sebuah kapal yang terbuat dari aluminium dengan panjang 12 meter yang dirancang mampu membawa muatan sebanyak 2,5 ton dan mampu beroperasi secara mandiri hingga empat hari. Dengan didukung dua mesin diesel HP membuat Seagull dapat melaju dengan kecepatan hingga 32 knot.

Selama operasi, kapal dilengkapi dengan sebuah sensor dan persenjataan lengkap untuk peran ASW atau MCM (mine countermeasure) atau anti ranjau. Sehingga ke depan peran Seagull bisa menggantikan aset berawak yang jauh lebih besar untuk menjalankan misi yang sangat berbahaya.

Dalam konfigurasi penuhnya, sistem USV yang canggih tersebut memiliki kemampuan operasi berburu ranjau tak berawak, sehingga tidak diperlukan adanya manusia di wilayah yang ber-ranjau.

Misi ASW adalah menggunakan aset seperti sonar dan torpedo, serupa dengan yang beroperasi pada helikopter ASW dan kapal selam yang lebih besar yang didedikasikan untuk peran ASW, dimodifikasi untuk penggunaan dari kapal terapung.

Dalam menjalankan misi semacam ini, seagull dapat beroperasi selama empat jam, dibandingkan dengan daya tahan helikopter yang hanya 2-3 jam. Dan kelebihan Seagull adalah dapat bertahan di lokasi hingga empat hari.

Baca Juga:  Bocor! PWI Pusat Minta Ilham Bintang dan Timbo Siahaan Diberikan Peringatan Keras
Sonar Anti Kapal Selam Canggih Seagull/Elbit Systems
Sonar Anti Kapal Selam Canggih Seagull/Elbit Systems

Pengoperasian Seagull sangat efektif dan efisien karena kapal dapat diterbangkan dengan A-400M atau C-17 – begitu sampai di lokasi, kapal dapat dioperasikan dari kapal atau pantai dengan menggunakan jalur komunikasi jarak jauh atau tautan satelit.

Ruang Operasi Seagull/Elbit Sistems
Monitor Kontrol Operasi Seagull/Elbit Sistems

SeaGull juga terbukti handal dalam uji coba MCM baru-baru ini yang diadakan oleh angkatan laut Belanda dan Belgia di Laut Utara. Selama pengujian, Seagull menunjukkan kinerja tinggi di lautan dengan terpaan angin yang melebihi 35 knot dan ombak setinggi 1,5 meter – bahkan termasuk kemampuan ASW Seagull yang dipasangi sistem torpedo ringan – sehingga menambah kemampuannya untuk menjalankan misi maritim tak berawak, seperti perlindungan wilayah laut yang rawan dan perlindungan aset bernilai tinggi terhadap ancaman kapal selam dan ranjau laut.

Torpedo ringan sering digunakan oleh kapal selam anti-kapal selam, helikopter, dan pesawat terbang melawan kapal selam yang berada di perairan dangkal. Namun Seagull kini telah membuktikan bahwa senjata semacam itu dapat digunakan dari platform tak berawak.

Baca Juga:  Menangkan Golkar dan Prabowo-Gibran di Jawa Timur, Sarmuji Layak Jadi Menteri

Misi lain Seagull juga termasuk perlindungan pelabuhan, fasilitas lepas pantai, dan kapal laut. Pada misi rutin, kapal tersebut meneliti permukaan laut dengan sonarnya, memberikan peta permukaan laut yang terperinci di wilayah pesisir dan perairan, sehingga meningkatkan kemampuan deteksi di perairan umum. (Banyu)

Related Posts

1 of 23