NUSANTARANEWS.CO – Mengenal Perusahaan Shell sebagai surga penggelapan pajak. Skandal global Panama Papers adalah salah satu kebocoran data terbesar dalam sejarah, di mana jutaan dokumen mengungkapkan dana para pemimpin politik, dan orang-orang kaya yang berjumlah miliaran dolar diduga disembunyikan di perusahaan-perusahaan shell. Skema ini juga memungkinkan perusahaan-perusahaan menghindari pembayaran pajak.
Perusahaan shell adalah badan usaha yang dibuat untuk menyimpan dana dan mengelola transaksi keuangan. Tidak seperti pada perusahaan umumnya, perusahaan shell tidak memiliki karyawan dan tidak diperdagangkan di bursa. Perusahaan Shell tidak menghasilkan uang atau menyediakan produk atau layanan kepada pelanggan. Satu-satunya kegiatan usaha normal yang dilakukan oleh perusahaan shell adalah melacak aset yang mereka sendiri yang biasanya tidak menghasilkan banyak uang.
Pemilik perusahaan atau individu dapat mengambil manfaat dari perusahaan shell dengan banyak cara. Misalnya, menggunakan perusahaan shell untuk menyimpan uang yang dihimpunnya sebelum diluncurkan secara resmi. Atau sebuah perusahaan yang bersiap untuk melakukan merger atau akuisisi dapat menyimpan asetnya di perusahaan shell.
Perusahaan shell dapat dijadikan untuk alasan keamanan. Misalnya, perusahaan beroperasi di wilayah yang tidak aman atau bekerja dengan perusahaan tidak populer yang tidak ingin dikaitkan – perusahaan shell dapat membantu proses perencanaan real yang diperlukan untuk membagi aset. Bahkan seseorang yang sedang mengalami perceraian dapat menggunakan perusahaan shell sebagai cara untuk melindungi penghasilannya dari mantan pasangan.
Perusahaan Shell sebagai Surga Pajak
Manfaat pajak mendirikan perusahaan shell di negara tertentu adalah di mana tarif pajak seperti tarif pajak penghasilan atau tarif pajak perusahaan sangat rendah, bahkan tidak ada ssama sekali.
Kebanyakan perusahaan asing membuat perusahaan shell di negara bebas pajak seperti Panama adalah untuk menurunkan tagihan pajak mereka di rumah. Karena secara hukum, beberapa negara bebas pajak tidak harus melaporkan informasi pajak apa pun, sehingga memungkinkan untuk menunda pajak dan menyembunyikan rekening luar negeri dari pemerintah. Selain Panama, negara-negara bebas pajak lainnya termasuk tempat-tempat seperti Swiss, Hong Kong dan Belize.
Oleh sebagian kalangan, perusahaan shell dianggap sebagai badan hukum yang sempurna untuk menyembunyikan aset. Seperti apa yang terungkap oleh Panama Papers. Kadang-kadang perusahaan-perusahaan shell dapat pula menjalankan operasi secara ilegal.
Perusahaan Shell dibentuk untuk menutupi identitas pemilik aset di dalamnya. Biasanya, perusahaan shell memiliki alamatnya sendiri. Di Amerika Serikat (AS) perusahaan shell harus mendaftar ke SEC. Jadi di atas kertas mereka tampak seperti perusahaan biasa, pada kenyataannya perussahaan itu hanya cangkang.
Jika kita mencoba melacak informasi tentang perusahaan shell, kemungkinan besar kita hanya akan berhubungan dengan akuntan atau pengacara perusahaan. Sangat sulit untuk mengetahui siapa sebenarnya yang memiliki uang di dalam perusahaan shell.
Apalagi perusahaan terkadang mengambil keuntungan dari bisnis rahasia perusahaan shell yang berpartisipasi dalam kegiatan ilegal pencucian uang, salah satu kejahatan orang-orang yang terlibat dalam skandal Panama Papers. Dokumen-dokumen yang bocor juga mengungkapkan bahwa firma hukum Mossack Fonseca diduga membuat rekening di luar negeri untuk orang-orang yang ingin menghindari pembayaran pajak.
Garis batas legal atau ilegal perusahaan shell memang samar. Namun bisnis perusahaan Shell secara teknis sah. Orang-orang dapat menciptakan perusahaan shell untuk mengelola aset tanpa harus mengungkapkan identitas pemilik dana. Dengan US$ 900, hampir semua orang bisa secara online mendirikan perusahaan shell mereka sendiri di luar negeri. Itu mungkin ide yang bagus untuk beberapa individu, seperti orang yang bekerja atau tinggal di luar AS
Tetapi seperti yang dibocorkan Panama Papers, struktur perusahaan shell menjadikannya alat yang sempurna bagi individu yang ingin mengambil bagian dalam kegiatan yang dipertanyakan. (Alya Karen)