Berita UtamaMancanegaraTerbaru

Mengenal Kapal Pangkalan Amerika dan Iran Yang Jarang Mendapat Sorotan

Mengenal Kapal Pangkalan Amerika dan Iran yang jarang mendapat sorotan.
Mengenal Kapal Pangkalan Amerika dan Iran yang jarang mendapat sorotan/Foto: The Expeditionary Mobile Base USS Lewis B Puller (ESB-3)/Youtube.

NUSANTARANEWS.CO – Mengenal Kapal Pangkalan Amerika dan Iran yang jarang mendapat sorotan. The Expeditionary Mobile Base USS Lewis B Puller (ESB-3) atau kapal pangkalan bergerak Amerika Serikat (AS) memang jarang mendapat sorotan. USS Lewis B Puller boleh dibilang adalah salah satu kapal permukaan raksasa Angkatan Laut AS. Kapal pangkalan ini memang dirancang untuk melakukan misi logistik skala besar seperti transfer kendaraan dan perlengkapan dari laut ke pantai. Kapal-kapal jenis ini tidak membutuhkan pelabuhan dalam memberikan dukungan.

ESB (Expeditionary Mobile Base) merupakan bagian dari kelas kapal baru yang ditambahkan pada tahun 2015. USS Lewis B. Puller (ESB-3) sesuai dengan nomor lambungnya adalah kapal ketiga yang telah dikirim ke Angkatan Laut AS dari total 6 kapal yang dipesan.

Pada Mei 2011, General Dynamics NASSCO menerima kontrak senilai US$ 744 juta modifikasi pembangunan dua kapal pertama berdasarkan kapal tanker minyak sipil kelas Alaska yakni: USNS Montford Point (ESD-1) dan USNS John Glenn (ESD-2). Kedua kapal dikirim ke Angkatan laut dua tahun kemudian.

Baca Juga:  Bagai Penculik Profesional, Sekelompok Oknum Polairud Bali Minta Tebusan 90 Juta

Kapal pangkalan bergerak ini memiliki fasilitas yang jauh lebih baik, khususnya dalam mendukung kemampuan udara yang beragam dan cukup besar seperti helikopter angkut berat CH-53, V-22 Osprey, helikopter serang AH-64E Apache serta dilengkapi dengan kapal pendarat dan kapal tempur Pasukan Khusus.

ESB terbaru bahkan memiliki bobot hingga 100.000 ton dengan memiliki kemampuan tempur yang besar dan lengkap dalam mendukung berbagai operasi serta dapat membawa pasukan seukuran brigade.

Meski begitu, ESB-3 dan ESB-4 lebih ditujukan kepada misi berintensitas rendah seperti mendukung misi pasukan khusus, operasi kontra-pembajakan atau penyelundupan, operasi keamanan maritim, pembersihan ranjau serta bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana.

Menariknya, Angkatan Laut Iran adalah yang pertama meniru kapal jenis ESB ini meski dengan model mereka sendiri. Kapal Pangkalan Depan Angkatan Laut Iran, Makran sebelumnya adalah kapal tanker yang dikonversi yang menjadikannya sama dengan kapal-kapal ESB Amerika sebagai salah satu kapal angkatan laut terbesar di dunia.

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak
Kapal Pangkalan Depan Angkatan Laut IRGC, Saviz.

Makran memiliki dek besar di haluan yang dapat menampung beberapa helikopter. Sedangkan di bawah dek, dengan derek dek untuk menangani kapal kecil. Sehingga kapal dapat menjalankan misi operasi udara dan operasi kapal permukaan termasuk pendaratan amfibi.

Sama dengan milik AS, kapal pangkalan Iran juga dapat mengoperasikan beragam helikopter mana pun termasuk jenis SH-3 Sea King dan CH-53 Sea Stallion yang lebih besar serta membawa berbagai macam kapal kecil, khususnya untuk Brigade Marinir Iran. Seperti Al-Sabehat 15 SDV (Kendaraan Pengiriman Perenang) yang digunakan oleh SBS Iran (Skuadron Kapal Khusus) untuk mendukung operasi amfibi.

Selain Makran, Angkatan Laut IRGC sebetulnya telah memiliki kapal Pangkalan Depan Saviz yang tidak dipublikasikan – seolah-olah masih merupakan kapal dagang sipil. Padahal telah beroperasi sejak lama di Laut Merah dalam menjalankan operasi intelijen serta dukungan terhadap Houthi?

Saviz memang berukuran lebih kecil, namun dipersenjatai dengan rudal jelajah anti-kapal, rudal permukaan, drone, dan helikopter. Di geladak kapal juga dilengkapi dengan rudal anti-pesawat Khordad-3. (Agus Setiawan)

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

 

Related Posts

1 of 3,049