Mengenal 4 Fase Siklus Respon Seksual Wanita

Mengenal 4 fase siklus respon seksual wanita/Ilustrasi: abc.net.au

NUSANTARANEWS.CO– Mengenal 4 fase siklus respon seksual wanita. Pendidik seks, Georgia Grace mengatakan bahwa bagi sebagian orang, mempelajari tentang arti orgasme dan di mana mereka berada dalam tahap gairah tertentu dapat membantu. Tetapi dia juga mengakui bahwa seks lebih dari sekadar proses ini. Bahwa seks adalah belajar tentang tubuh Anda. Belajar tentang kesenangan yang bukan hanya penetrasi dan lebih dari sekadar mencapai klimaks – ada begitu banyak kesenangan yang dapat diakses di luar kebiasaan lintasan seksual,” ungkapnya.

Grace percaya bahwa pengetahuan adalah kekuatan. Pengetahuan ini memberi saya kekuatan untuk mencapai klimaks. Dan mungkin beberapa dari pengetahuan berikut akan memberdayakan Anda juga.

Jadi, bertahan pada titik gairah tinggi lebih lama mungkin lebih baik daripada orgasme itu sendiri. Faktanya, hanya fokus pada tujuan akhir – ironisnya dapat membuat Anda lebih sulit untuk menyelesaikan dan membuat keseluruhan seks menjadi kurang menyenangkan.

“Untuk memiliki seks yang menyenangkan, kita perlu mengambil tujuan dari seks sehingga Anda bisa mulai merasakan sensasi dan koneksi dan merasakan kenikmatan di tubuh Anda daripada hanya fokus pada orgasme di akhir.”

“Cara yang sangat sederhana untuk menyadari kapasitas perwujudan Anda untuk mencapai klimaks yang berada di luar alat kelamin Anda, adalah dengan mulai menemukan sensasi di tubuh Anda, bagaimana rasanya di bagian tertentu dan mengapa rasanya seperti itu, dan menghidupkan sensasi itu agar Anda bisa lebih sadar dalam kesenangan yang Anda rasakan,” tambahnya.

Penulis buku Human Sexual Response, William MAsters dan Virginia Johnson mengatakan bahwa pasangan akan mencapai fase krusial saat hendak meraih orgasme di ranjang. Menurut mereka, sedikitnya ada empat fase yang menggambarkan siklus respon seksual wanita.

Pertama, Excitement Phase

Karakter yang dimaksud dalam fase ini adalah peningkatan detak jantung dan pernapasan. Wujudnya berupa payudara membesar dan puting mulai mengeras. Pada fase ini pula, dinding Miss V mulai tampak basah dan mengeluarkan cairan pelumasnya.

Kedua, Plateau Phase

Fase kedua ini adalah membuat klitoris semakin sensitif dan kelenjar bartholin memproduksi lebih banyak pelumas. Bentuknya berupa ketegangan pada otot-otot Miss V dan kulit terasa panas.

Ketiga, Orgasm

Pada fase ini tingkat ketegangan otot mendadak terlepas dan darah mulai meninggalkan Miss V.

Keempat, Resolution Phase

Di mana setelah mencapai orgasme kondisi otot mulai terasa lebih rileks, tekanan darah turun guna memperlambat keadaan fase pertama tadi. (Er/Alya)