Kesehatan

Mengakrabi Skizofrenia dan Dua Metode Penyembuhannya

Mengakrabi Skizofrenia dan dua metode penyembuhannya
Mengakrabi Skizofrenia dan dua metode penyembuhannya/Ilustrasi Schizophrenia oleh Cikolatali Waffle via sintayudisia

NUSANTARANEWS.CO – Mengakrabi Skizofrenia dan dua metode penyembuhannya. Pada zaman yang serba cepat ini, tuntutan hidup terasa menjadi semakin berat. Bertambahnya pekerjaan di kantor, bertambahnya biaya kebutuhan hidup, dan berkurangnya rasa empati sesama manusia menjadi faktor pemberatnya.

Akibatnya, tingkat stress dikalangan masyarakat semakin meningkat setiap harinya. Stress yang berkepanjangan dapat mengakibatkan gangguan kejiwaan yang sering dikenal dengan sebutan skizofrenia.

Menurut Wikipedia, skizofrenia ialah  gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi, paranoid, keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan dunia nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan.

Sedangkan National Library of Medicine menyebut skizofrenia sebagai penyakit mental yang membuat penderitanya sulit melakukan beberapa hal, diantaranya membedakan antara apa yang nyata dan tidak nyata, berpikir dengan jelas, memiliki respon emosional yang normal, dan bertindak normal pada situasi sosial.

Baca Juga:  Hari Polio Sedunia, Cagub Luluk Ajak Gerakan Pencegahan Polio

Mudahnya bagi kaum awam, skizofrenia adalah gangguan mental berupa halusinasi si penderita.

Belum diketahui secara pasti penyebab penyakit ini. Namun, ada beberapa faktor utama penyebab skizofrenia antara lain ialah tingkat stress yang tinggi dan berkepanjangan, seringnya penggunaan obar obatan penenang, narkoba yang memicu kerusakan syaraf otak, serta trauma akibat kehilangan sesuatu miliknya.

“Penderita skizofrenia umumnya memiliki gejala umum halusinasi, delusi, dan pikiran yang selalu kacau. Halusinasi contohnya pasien merasakan ada suara atau bayangan yang menyuruhnya untuk memukul orang didepannya. Lalu dia melakukannya. Delusi contohnya pasien seperti melihat bayangan seseorang yang mungkin telah meninggalkannya, padahal itu semu dan tidak ada. Pikiran yang selalu kacau contohnya tiba tiba pasien berteriak, memaki, dan menangis secara spontan,” kata dr. Farrah.

Ia menambahkan, pada umumnya pihak medis harus melakukan pemeriksaan secara mendalam selama kurang lebih 3-6 bulan untuk melihat gejala yang nampak dan apakah mengganggu keseharian pasien.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Pimpin Upacara HKN di RSUD Nunukan

Pengobatan bagi pasien skizofrenia dilakukan dengan dua metode. Metode pertama ialah dengan menggunakan obat-obatan untuk merangsang pikiran si pasien tetap tenang dan tidak melakukan hal yang diluar dugaan. Metode kedua yang dilakukan ialah dengan memberi pendampingan terhadap pasien skizofrenia agar tidak mendengarkan bisikan-bisikan yang mereka dengar untuk melakukan hal yang negatif dan merugikan pihak lain. Serta memberikan kesibukan bagi pasien skizofrenia untuk mengalihkan halusinasi yang ia rasakan. Juga mengajak pasien agar rutin beribadah agar psikisnya menjadi tenang.

Pada umumnya pasien skizofrenia dapat dinyatakan sembuh total dari gangguan yang dideritanya. Namun, peran serta keluarga serta lingkungan kesehariannya dalam mendukung proses penyembuhan dinilai paling penting dari sekedar obat-obatan penenang. (HRP/Alya)

Related Posts

1 of 3,050