KesehatanLintas NusaRubrika

Menengok Sinergitas TNI-Pemkab Nunukan Mencegah Penyebaran Covid-19 di Tapal Batas

Menengok sinergitas TNI-Pemkab Nunukan cegah Covid-19 di tapal batas.
Menengok sinergitas TNI-Pemkab Nunukan cegah Covid-19 di tapal batas, Senin (20/4).

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Menengok sinergitas TNI-Pemkab Nunukan cegah Covid-19 di tapal batas. Pademi Covid-19 memang telah membuat semua pihak meningkatkan kewaspadaan. Banyak hal telah dilakukan untuk memutus penyebaran virus yang sudah menelan korban jiwa ribuan tersebut. Diantaranya adalah dengan pencegahan dini mulai dari pengawasan hingga tindakan medis pun dilakukan.

Pemerintah Kabupaten Nunukan dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), melalui Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Raider 600/Modang. Selama 2 hari penuh sejak Minggu 19 April 2020 hingga Senin 20 April 2020, telah melakukan tindakan pencegahan Covid-19 berupa pemeriksaan suhu tubuh secara masal di Kelompok Desa Labang yang merupakan Pusat Pemerintahan Kecamatan Lumbis Pansiangan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara)

Plt Camat Lumbis, Lumbis Pangkayungon mengatakan bahwa, selain pemeriksaan suhu tubuh, juga dilakukan penyemprotan disinfektan di setiap rumah warga dan fasilitas umum seperti tempat ibadah dan balai pertemuan.

“Pada saat warga kita minta keluar rumah untuk melakukan pengecekan suhu tubuh, saat yang bersamaan pula kita lakukan penyemprotan cairan disinfektan,” tuturnya

Baca Juga:  Ikatan Alumni Dayah Abu Lam U Gelar Buka Puasa Bersama

Lumbis menuturkan bahwa pencegahan penularan Covid-19 di Labang adalah untuk mendeteksi penyebaran virus Covid-19 di wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

“Selain itu juga dilakukan penjagaan ketat di pintu masuk perbatasan Indonesia-Malaysia seperti di jalur Labang-Keniangau di Perbatasan GP1 Labang,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Komandan SSK IV Satgas Pamtas Yonif Raider 600/Modang Lettu Inf Defry Rhamansyah yang mengatakan bahwa dalam melakukan penjagaan perbatasan guna mencegah penularan Covid-19 dari arah Malaysia, pihaknya senantiasa bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan Lumbis Pansingan.

“Keberadaan kami diperkuat oleh Pemerintah Kecamatan Lumbis Pansiangan. Untuk itu kami selalu melaksanakan kegiatan bersama-sama seperti halnya pada pemeriksaan masal suhu tubuh warga dipusat pemerintahan Lumbis Pansiangan ini,” ungkapnya.

Lumbis Pasiangan merupakan Kecamatan di wilayah Perbatasan RI-Malaysia yang belum genap setahun terbentuk. Pembentukan Kecamatan Pasiangan sempat viral berkaitan dengan Ourtstanding Boundary Problem (wilayah yang masih dipersengketakan oleh 2 negara) tersebut berdasarkan Perda Nomor 2 Tahun 2019 dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 138/5505/BAK/24 September 2019 Tentang Kode Kecamatan dan Desa.

Baca Juga:  Mengawal Pembangunan: Musrenbangcam 2024 Kecamatan Pragaan dengan Tagline 'Pragaan Gembira'

Lumbis Pansiangan terdiri dari 13 desa dengan pusat pemerintahannya tepat berada dibatas negara. Pada tahun 2021 rencananya akan dibangun PLBN yang berkosepkan wisata alam sebagai pintu gerbang negara di daratan Nunukan dengan Sabah Malaysia.

Wilayah ini juga tengah menjadi perhatian publik lantaran sejak Indonesia merdeka hingga sekarang, tak ada akses jalan darat yang tersambung ke wilayah ini. Satu-satunya akses transportasi bagi masyarakat apabila akan ke kota terdekat yang ada di Indonesia seperti Mensalong, harus melalui sungai dengan waktu tempuh mencapai 7 jam perjalanan dan ongkos sewa perahu hingga Rp. 6 juta. (ES/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,054