Budaya / Seni

Menelanjangi Indonesia Lewat Puisi

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pahami pertumbuhan negaramu melalui angka dan statistik. Tapi pahami batin bangsamu melalui puisi. Demikian ungkap Denny JA sastrawan nasional yang dikenal dengan puisi esainya.

“Saya membayangkan alangkah eloknya jika tersedia 34 buku puisi soal 34 provinsi Indonesia. Satu buku puisi berkisah tentang lima potret batin provinsi itu. Ialah kisah jejak batin dalam lima isu sosial yang memang hidup di provinsi itu. Isu sosialnya adalah nyata. Referensi atas isu sosial itu ada,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/9/2017).

Namun lanjut dia, kisah batinnya adalah fiksi untuk memperkaya imajinasi tentang apa yang ada dalam memori kolektif masyarakat.

Dirinya mencontohkan di Aceh misalnya, mengkisahkan batin seorang pejuang Gerakan Aceh Merdeka yang kini tengah belajar mencintai Indonesia kembali. Atau kisah seorang anak yang menjadi yatim piatu akibat tsunami yang melanda wilayah itu.

Kisah Gerakan Aceh Merdeka dan Badai laut Tsunami itu real dan menjadi peristiwa besar di sana. Tapi kisah pejuang Aceh Merdeka yang belajar mencintai Indoensia, atau kisah anak ketika hilang orang tua dalam badai tsunami, itu fiksi belaka.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Di Papua, misalnya, ada kisah konflik dua keluarga atas tambang emas Freeport, tambang emas di sana. Satu keluarga berbahagia dengan tambang itu, bekerja di perusahaan asing itu. Sementara keluarga lain, menyusun kekuatan ingin mengusir perusahaan asing yang menguasai tanahnya.

Kekayaan bumi Papua dihisap orang asing, dan rakyat Papua hanya disisakan sampahnya. Dua keluarga ini berasal dari satu suku dan keluarga besar yang sama. Namun dua keluarga ini berakhir dengan saling tikam antar mereka.

Kasus Freeport itu real di Papua. Namun pertarungan dua keluarga itu fiksi. Sengaja harus tetap fiksi, agar puisi itu bisa menggali aneka emosi yang terpendam di batin, yang lebih terwakili oleh puisi, ketimbang oleh data statistik atau makalah ilmiah.

“Tak hanya Aceh dan Papua. Di seluruh 34 provinsi Indonesia menyimpan kolektif memori yang berbeda. Ia bisa berupa luka batin. Ia bisa berupa pencapaian bersama tentang dua komunitas agama yang saling membantu membangun rumah ibadah masing-masing,” terangnya.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Jika tersedia 34 buku puisi tentang 34 wajah batin di 34 provinsi, menurut Denny JA puisi sungguh telah membantu semua kita untuk lebih memahami Indonesia, ibu pertiwi tercinta. Itu sama artinya, melalui 34 buku puisi itu, tersedia 170 isu sosial yang ditulis oleh 170 anak bangsa, tentang Aceh hingga Papua.

“Asumsinya, satu buku untuk satu provinsi. Satu buku untuk lima isu sosial yang ditulis oleh lima anak bangsa,” tandasnya.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 17