Ekonomi

Mencermati Hobi Baru Pemerintah Berburu Uang Dari Surat Utang

Utang Indonesia (IIlustrasi/Nusantaranews)
Utang Indonesia (IIlustrasi/Nusantaranews)

MENCERMATI hobi baru pemerintah berburu uang dari surat utang. Bukankah Sri Mulyani itu orang kepercayaan Bank Dunia dan sekutu-sekutunya yakni IMF, ADB dan negara negara seperti AS, Jepang dan Uni Eropa? Lalu kenapa tahun 2018 ini lembaga-lembaga tersebut tidak memberi utang kepada Pemerintah Indonesia?

Seluruh utang pemerintah bertambah tahun ini bersumber dari surat utang pemerintah ke pasar keuangan yang diperdagangkan oleh para makelar atau calo surat utang, bank-bank dan perusahaan keuangan. Tambahan utang itu memang sangat besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Utang BUMN Capai Rp 5,271 Triliun, Sri Mulyani: Tak Masalah

Harap dicatat, berdasarkan data Bank Indonesia (BI) Surat Utang Negara sampai bulan Oktober tahun 2018 mencapai Rp 1968,2 triliun atau bertambah sebesar Rp 197,6 triliun. Selanjutnya dalam bulan November dan Desember 2018 pemerintah kembali menambah global bond 2 miliar dolar dan 3 miliar dolar atau Rp 72,5 triliun. Dengan demikian, surat utang negara sampai Desember telah bertambah Rp 270 triliun. Itu hanya dari surat utang negara.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Serahkan Bantuan Sosial Sembako

Sementra, utang pemerintah yang bersumber dari utang luar negeri pemerintah dari negara maju dan lembaga keuangan multilateral tidak bertambah atau stagnan. Pemerintah tidak dapat utang bilateral dan multilateral.

Baca juga: Pertamina Semakin Ngebut Tumpuk Utang

Ini adalah catatan penting dalam tahun ini. Pemerintah sangat senang berburu uang dari surat utang. Bunga surat utang sangat tinggi berkisar antara 8-12 persen ditawarkan oleh pemerintah. Sementara, bunga dari lembaga multilateral atau bilateral tak lebih dari 3 persen.

Bagi para pemain pasar keuangan, surat utang Indonesia menjadi incaran karena merupakan surat utang yang imbal hasilnya paling tinggi di dunia. Para calo atau makelar atau pedagang surat utang negara begitu bahagia memperdagangkan surat utang Indonesia dikarenakan memang laris manis dan para calo untung besar.

Baca juga: Membandingkan Utang Indonesia dengan AS dan Jepang Itu Konyol!

Apalagi tahun depan 2019 Sri Mulyani berencana akan menambah utang pemerintah hingga Rp 825 triliun. Ini tentu kabar paling menyenangkan bagi calo surat utang negara. Semoga saja tabungan uang para pejabat negara dalam bidang keuangan tambah gendut.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Oleh: Salamuddin Daeng, Pengamat Ekonomi dari Asosiasi Ekonomi-Politik Indonesia

Related Posts

1 of 3,055