Ekonomi

Menantikan Kejayaan Perkebunan Kakao Kolaka Utara Datang Kembali

Perkebunan Kakao di Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). (FOTO: Dok. Kementan)
Perkebunan Kakao di Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). (FOTO: Dok. Kementan)

NUSANTARANEWS.CO, Kolaka Utara – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tatkala membagikan bibit kakao gratis sebanya 1.5 juta batang untuk 1.500 hektare kepada petani langsung, juga memikirkan bagaimana menjaga semangat petani Kolaka Utara di sela proses revitalisasi kakao.

Sebab, bagi Mentan, selama masa proses peremajaan mulai penebangan, penanaman kembali, hingga berbuah, ada waktu sela selama sekitar 2 tahun, petani diminta menanam jagung. Untuk itu, Kementan bagikan bibit jagung gratis untuk ditanam oleh petani, luasnya ditambah dari semula 3 ribu hektare menjadi 5 ribu hektare.

Simak: Menteri Pertanian Tutup Tahun dengan Bagikan 1.5 Juta Bibit Unggul Kakao

“Harga jagung saat ini sedang bagus dan sangat cocok untuk ditanam petani di sini. Awal pemerintahan kita sudah buat aturan lewat Perpres terkait harga jagung yakni minimal Rp 3.150 per kilogram, sekarang harganya bahkan sudah mencapai Rp. 4.500 per kilogram,” ungkap Amran dilansir dari keterangan resmi Kementan, Jumat (28/12/2018).

Baca Juga:  Mobilisasi Ekonomi Tinggi, Agung Mulyono: Dukung Pembangunan MRT di Surabaya

Mentan yang berkesempatan memanen jagung di lahan seluas 22 hektare jagung saat itu, menyampaikan juga bahwa, sejauh harga komoditas yang ditanam petani menguntungkan, maka petani akan bersemangat berproduksi.

“Tahun 2018 ini, ekspor jagung bahkan sudah dilakukan, dan pasarnya masih besar terutama ke Filipina dan Malaysia. Padahal tahun 2013, Indonesia pernah mengimpor jagung hingga 3,5 juta ton dengan nilai sekitar 10 triliun,” jelas Mentan.

Sementara itu, Bupati Kolaka Utara Nur Rahman Umar menyatakan bahwa memang perlu langkah kongkrit untuk menunggu revitalisasi berjalan dengan baik, dengan menanam tanaman sela. Data Dinas Pertanian Kolaka Utara menunjukkan, sepanjang tahun 2018 ini, Kolaka Utara merealisasikan luas tanam sebanyak 6.601 hektare.

“Terima kasih Pak Menteri yang sudah jeli dan mau membantu petani di sini. Pilihan kami, sesuai dengan pak Menteri, yang terbaik adalah jagung. Kami sudah berhasil mengembangkan pertanaman jagung bahkan sudah panen, namun perlu upaya lebih keras untuk perluasan,” terang Nur Rahmat.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Ke depan, Kolaka Utara diharapkan mampu mengembalikan kejayaan perkebunan kakao, dan tidak berhenti di sana, dengan industri pengolahan petani tidak lagi menjual biji tapi produk siap konsumsi sehingga kesejahteraan petani meningkat dan menjaga kesinambungan perkebunan kakao di Kolaka Utara.

Selain bantuan bibit kakao dan jagung, Kementan juga membagikan bibit kelapa, pupuk dan sejumlah alat mesin pertanian (alsintan) berupa hand tractor, traktor roda empat, combine harvester, hingga excavator.

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 3,164