Lintas Nusa

Menag Tegaskan, Santri Tak Bisa Melepaskan Ke-Indonesiaannya

NusantaraNews.co – Santri memiliki tanggung jawab besar untuk terus menjaga keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejarah bangsa mencatat, peran santri demikian besar dalam memperjuangkan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.

Demikian ditegaskan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat memberikan ceramah pada Peringatan Hari Lahir ke-28 Pondok Pesantren Modern dan Launching Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) al-Ihsan, di Aula Ibnu Sina, Lingkungan Pesantren Modern, milik Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Jannah, Bandung, Selasa (31/10/2017) malam.

“Kita semua, hidup di sini, mati pun akan dikubur di Negeri ini. Karenanya, tidak ada alasan untuk tidak mencintai Tanah Air ini,” kata Menag.

Menag Lukman juga menyampaikan, salah satu tugas para santri dalam menjaga NKRI saat ini adalah dengan tekun mendalami ilmu keislaman, agar Indonesia terus terjaga dan terawat, tidak tercerabut dari nilai-nilai agama.

“Kita punya jargon, hubbul wathan minal iman (cinta tanah air sebagian dari iman). Seorang santi, tidak bisa melepaskan ke-Indonesia-an nya. Itulah ciri santri, di mana pun kita berada. Kita bertanggung jawab atas nilai-nilai islam yang terdakwanya dalam NKRI,” pesannya.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Dalam kesempatan itu, dilakukan juga peresmian Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) al-Ihsan dan peletakan batu pertama pembangunan gedung baru PTKIS oleh Menag. STIT al-Ihsan pada awal berdirinya, telah mempersiapkan dua jurusan, yakni Jurusan Manajemen Pendidikan Islam dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. (Yanto/Red02)

Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 28