Berita UtamaInspirasiSport

Menag Giring Santri Meningkatkan Sinergitas Kesantrian dan Kepemudaan

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin berpesan kepada sastri untuk menjadikan momentum Sumpah Pemuda 2016 sebagai upaya meningkatkan sinergitas kesantrian dan kepemudaan. Pesan ini disampaikan saat menutup Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren tingkat Nasional (Pospenas) ke-VII di Serang, Banten, Jumat (28/10) malam.

Menag berpesan demikian, lantaran sasntri menurut dia merupakan elemen penting dari pemuda dan pemuda harus berani tampil di depan baik dalam memperjuangkan maupun mengisi pembangunan demi menegakkan NKRI. Disamping itu, momentumnya sangat tepat. Mengingat even tiga tahunan yang diikuti oleh para santri pondok pesantren utusan dari provinsi seluruh Indonesia itu kali ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

“Waspadai segala upaya, pemahaman, dan gerakan yang mengatasnamakan agama, tetapi sesunguhnya mengancam pancasila dan NKRI, meruntuhkan sendi sendi dan pilar kebangsaan dan kenegaraan kita,” seru Menag Lukman lantang dihadapan ribuan santri yang memadati halaman depan Masjid Al Bantani, Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Menag Lukman juga mendorong kaum santri untuk terus berkiprah, berprestasi dan berdedikasi dengan semaksimal mungkin. “Substansi dari sebuah pertandingan, bukan hanya menjadi juara. Lebih dari itu, nilai kejujuran dan sportifitas juga merupakan esensi kenapa banyak cabang olahraga dan seni dipertandingkan,” terangnya.

Kepada para santri, Menag mengingatkan kembali pesan Presiden Joko Widodo agar para santri menghormati, meneladani, dan menjunjung tinggi nilai kebangsaan sebagaimana dicontohkan KH Hasyim Asyari, pencetus Rasolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Santri.

“Resolusi jihad dikumandangkan sebagai jawaban ulama pesantren bahwa membela tanah air dari penjajah hukumnya wajib atas dasar agama. Resolusi jihad tidak semata membela agama, tapi juga membela Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tandas Menag.

Pospenas VII menjadi puncak rangkaian Peringatan Hari Santri tahun 2016 yang diadakan oleh Kementerian Agama ini dihadiri oleh Sekda Provinsi Banten, Ketua Harian Panjatapnas Pospenas, Dirjen Pendidikan Islam, para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi, serta ribuan santri pondok pesantren.

Baca Juga:  Sekda Nunukan Buka FGD Penyampaian LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2023

Penutupan Pospenas VII ditandai dengan pemukulan Terbang Gede oleh Menag Lukman, didampingi Sekda Provinsi Banten, Ketua Harian Panjatapnas, Dirjen Pendidikan Islam, dan Kakanwil kemenag Banten. Tergang Gede merupakan alat tradisional yang menjadi simbol kematangan masyarakat Banten dalam menjalankan ibadah. (Sule/red-02)

Related Posts

1 of 17