Berita UtamaLintas NusaTerbaru

Memprihatinkan, Data MBR Di Kota Surabaya Banyak Yang Hilang

Memprihatinkan, data MBR di Kota Surabaya banyak yang hilang
Memprihatinkan, data MBR di Kota Surabaya banyak yang hilang/Foto: anggota DPRD Jawa Timur Blegur Prijanggono.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Memprihatinkan. Hilangnya data MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) kota Surabaya menjadi polemik ditingkatan masyarakat kota pahlawan tersebut. Dimana masalah tersebut berdampak banyak masyarakat di Surabaya tak menerima bantuan dari pemerintah, baik dari Pemkot, Pemprov hingga dari pemerintah pusat.

Saat bertemu dengan anggota DPRD Jawa Timur Blegur Prijanggono disaat reses, warga mengeluhkan permasalahan tersebut. Mereka menginginkan agar Pemkot Surabaya melakukan pendataan ulang terhadap daftar MBR di kota Surabaya.

Menurut Siti Aisyah (45) warga Sidotopo Sekolahan mengatakan kalau suaminya bekerja sebagai kuli bangunan yang penghasilannya pas-pasan. Namun, tak pernah mendapat bantuan apapun dari pemerintah baik dari Pemkot, Pemprov maupun pemerintah pusat.

“Saya pernah didata oleh RT dan RW termasuk pihak kelurahan sebagai MBR. Tapi ketika bantuan-bantuan mengucur, saya tak pernah mendapatkan bantuan tersebut sebagai MBR,” jelasnya saat ditemui di Surabaya, Minggu (5/6).

Baca Juga:  Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi UMKM, Pemkab Sumenep Gelar Bazar Takjil Ramadan 2024

Senada dengan Siti Aisyah, warga lainnya bernama Romlah (45) warga Semampir Surabaya mengatakan bahwa dirinya seorang janda dimana suaminya meninggal dunia karena kecelakaan beberapa tahun lalu.  Lalu, kata wanita anak dua ini, pernah dimasukkan dalam MBR dengan harapan rumahnya bisa menjadi bagian program pemerintah kota Surabaya yaitu bedah Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) di kota Surabaya.

“Dengan masuk daftar MBR kota Surabaya saya berharap rumah saya masuk program Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) yang akan dibedah oleh Pemkot Surabaya. Namun, sampai saat ini saya tak masuk sama sekali dalam program itu. Bahkan, nama saya hilang dalam daftar MBR tersebut,”jelasnya.

Sekedar diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) tahun 2022 ini sebanyak 800 unit. Setiap unit, pemkot menganggarkan perbaikan sebesar Rp 35 juta. Anggaran ini sudah disiapkan di dalam APBD 2022 ini.

Sementara itu, melihat keluhan warga tersebut, anggota DPRD Jawa Timur Blegur Prijanggono mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya atas  hilangnya masyarakat dalam daftar MBR tersebut.

Baca Juga:  BPPD Nunukan dan BNPP Gelar FGD IPKP PKSN Tahun 2023

“Keluhan banyak sekali dimana daftar masyarakat masuk MBR kok banyak hilang. Kendala apa yang menyebabkan mereka hilang dari daftar MBR tersebut,” jelas politisi Golkar ini.

Blegur mengaku jika ditemukan kendala-kendala tersebut, pihaknya siap untuk memfasilitasi Pemkot Surabaya untuk bisa memenuhi persyaratan untuk melakukan pendataan MBR kota Surabaya. “Sudah kewajiban Pemkot Surabaya untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya yang membutuhkan bantuan,” tandasnya. (setya)

Related Posts

No Content Available