Kesehatan

Memiliki Anak Dapat Sebabkan Efek Peremajaan Tubuh

NUSANTARANEWS.CO – Dilansir dari Daily Mail, melahirkan dapat memiliki efek peremajaan bagi tubuh wanita. Hasil penelitian ini adalah hasil lanjutan dari artikel sebelumnya yang membahas mengenai infertilitas terhadap peningkatan risiko kematian dini pada perempuan.

Memiliki anak atau melahirkan atau tidaknya wanita dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan, khususnya yang dibahas dalam penelitian tersebut menganai ketyidak suburan yang mungkin saja menjadi awal dari berbagai masalah kesehatan.

Dr. Matalie Stentz dari University of Pennsylvania yang merupakan periset utama dalam penelitian tersebut telah mengungkapkan tentang kaitan antara ketidak suburan dengan oenyakit medis memang belum seluruhnya diteliti. Artinya, masih banyak diperlukan penelitian mendalam tentang hal tersebut.

“Salah satu hal yang musti kita ketahui adalah bahwa memiliki (melahirkan) bayi pada suatu saat dalam ‘kehidupan seorang wanita sangat melindungi kesehatan,” ungkap Dr. Stentz.

Ia memberikan pengarahan untuk kita membaca mengenai studi tentang wanita yang tidak pernah melahirkan. Mereka ternyata menurut berbagai penelitian memiliki risiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan beberapa penyakit ganas lainnya.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Dari penemuan itulah kemudian, “tentu muncul hipotesa bahwa peremajaan hanya terjadi apa bila hamil, seorang wanita mungkin berisiko lebih rendah terhadap keganasan dan penyakit jangka panjang.”

Teori mengapa kehamilan melindungi kesehatan wanuta termasuk ‘parabiosis’, gagasan bahwa berbagi darah dengan organisme yang sangat muda yang dalam hal ini dimaksud adalah janin yang tengah tumbuh. Hal tersebut dapat memiliki efek peremajaan bagi sang ibu.

Ricard J. Paulson, Presiden ASRM mengatakan, “Ini adalah penelitian yang menarik dan berpotensi sangat penting.

Namun penelitian lebih lanjut masih sangat dibutuhkan.

“Kami juga perlu menyelidiki apakah perawatan infertilitas dapat melawan beberapa peningkatan risiko ini,” tutup Dr. Stentz.

Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon

Related Posts

No Content Available