Artikel

Membela Panglima TNI Membela NKRI

NUSANTARANEWS.CO – Inilah saat saya menunjukkan logika sebagai anak bangsa, yang sederhana. Terhadap keresahan dan pernyataan seorang Panglima TNI bernama Gatot Nurmantyo yang kemudian disangkakan macam-macam oleh orang perorang dan kelompok politik yang memiliki akses media, kekuatan politik dan uang.

Sudah beberapa kali saya mendengar ceramah beliau di forum resmi dan pernyataan di muka umum. Saya berkesimpulan semua yang disampaikan Panglima TNI itu adalah semacam peringatan dini terhadap bahaya yang tengah mengancam bangsa dan negara ini.

Kalau semua yang disampaikan beliau itu dianggap tidak patut dan diluar kewajaran sehingga muncul spekulasi bahwa Panglima sedang mempersiapkan diri untuk merebut kekuasaan melalui kudeta atau melalui Pemilu 2019, adalah sebuah analisa politik dari kelompok politik; berjubah jurnalis atau pengamat.

Saya meyakini bahwa posisi pak Gatot Nurmantyo dalam membuat pernyataan itu berdasarkan fakta dan analisa dari informasi inteligen TNI dan di susun oleh Stafnya di Mabes TNI, jadi bukan sekedar ungkapan pribadi, demikian pula sajak Denny JA yang dibacakannya pun, saya kira bagian dari realitas di masyarakat. Dimana salahnya?

Meminta seluruh jajaran TNI menonton kembali film G30S/PKI juga bagian dari upaya beliau untuk mengingatkan peristiwa kelam masa lalu itu jangan sampai terulang; banyak pemuka agama, pejabat negara/politik dan pejabat tinggi dibunuh, contoh kekejaman yang harus diwaspadai oleh prajurit TNI, bisa saja terjadi jika bangsa dan negara ini lengah.

Pernyataan beliau disuatu kesempatan kalaulah adanya pemesanan 5000 pucuk senjata ‘kombatan/militer’ oleh institusi non militer di luar TNI menunjukkan adanya dugaan pelanggaran kewenangan dari institusi tertentu yang dapat dikategorikan sebagai bentuk ‘kebablasan’ dan menyinggung martabat TNI sebagai ‘angkatan perang’ Republik Indonesia.

Coba bandingkan dengan pernyataan aparat dan pejabat kita negara yang lain yang jauh lebih ‘kacau’ atau menyesatkan, namun tidak memdapat kecaman keras sehingga berlalu begitu saja. Pernyataan Panglima TNI dianggap mengganggu ketentraman umum dan mengandung motif politik yang harus dihujat. Sungguh kita tidak adil terhadap Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo.

Sekali lagi saya menduga bahwa TNI melalui Panglimanya tidak akan melakukan makar, tidak sedang melakukan kampanye menghadapi Pilpres 2019 atau mengacaukan keamanan dalam negeri untuk mengambil alih kekuasaan dari Presiden Joko Widodo secara paksa, tapi semua ini adalah ungkapan hati seorang prajurit bhanyangkara negara dan menyampai fakta serta analisa atas ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang mungkin dan sedang dihadapi bangsa dan negara ini, kini dan dimasa mendatang.

Saya warganegara Indonesia, saya bersama TNI, saya membela Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dari upaya menistakan beliau dan upaya untuk mengadu domba beliau dengan Presiden Joko Widodo. Beliau adalah salah satu kesatria dan prajurit sapta marga yang tidak perlu diragukan kesetiaannya kepada bangsa dan negara Republik Indonesia. #bravoTNI, Jayalah Indonesiaku.

Penulis: Adib Zain
Editor: Romandhon

Related Posts