Budaya / SeniKreativitas

Membaca Arah Teater Bumiayu

Bumiayu Creative City Forum (BCCF) menggelar diskusi publik bertajuk Sangkan Paran Teater Bumiayu di Leco Kedai Kopi. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/BCCF)
Bumiayu Creative City Forum (BCCF) menggelar diskusi publik bertajuk Sangkan Paran Teater Bumiayu di Leco Kedai Kopi. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/BCCF)

NUSANTARANEWS.CO, Bumiayu – Bumiayu Creative City Forum (BCCF) menggelar diskusi publik bertajuk “Sangkan Paran Teater Bumiayu” di Leco Kedai Kopi, Sabtu (13/10/malam) malam.

Acara tersebut mendatangkan satu pembicara inti dan satu pembicara pelengkap. Pembicara itu adalah Imam Sulewardho, seorang teatrawan senior kelahiran Bumiayu. Ia adalah pendiri sekaligus penggerak Teater Mbelink Jakarta, sebuah komunitas teater yang telah banyak melahirkan seniman seniman ibukota.

Dalam acara itu, ia menceritakan perjalanan karirnya di bidang teater. Dari sebuah keinginan sampai pada jalan penghidupan. Ia hidup dari teater dan menghidupi teater.

“Saya berhadap melalui acara ini, banyak praktisi teater Bumiayu yang terpancing untuk mengembangkan diri. Teater itu luas dan sangat menarik,” jelasnya.

“Saat saya pulang di Bumiayu, saya bertemu dengan anak-anak BCCF. Saya melihat masa depan pada mereka. Saya merasa senang karena memiliki kawan baru di dunia Teater, khususnya ketika saya pulang ke Bumiayu,” tegas Imam.

Baca Juga:  Sekjen PERATIN Apresiasi RKFZ Koleksi Beragam Budaya Nusantara

Sementara itu pembicara pendamping adalah Restu. Adalah seorang aktivis sosial yang bermukim di Jipang, Bantarkawung.

Menurutnya teater di Bumiayu bisa hidup manakala dimasukkan ke ekstrakurikuler di sekolah-sekolah. Ia sendiri optimis, jika dilakukan secara masif, baik melalui pelatihan maupun festival, teater akan menjadi satu pilihan baik bagi anak muda, khususnya pelajar.

Acara itu diselingi dengan pembacaan puisi dari BCCF dan pertunjukan pantomim dari Teater Senja Universitas Peradaban Bumiayu. Acara juga diselingi tanya jawab, salah satunya mengenai teater dan cara menjaga konsistensi dalam berkarya. (red)

Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,149