NUSANTARANEWS.CO – Melihat perkembangan robot dalam industri makanan. Robot tampaknya sebentar lagi akan banyak mengisi kebutuhan tenaga manusia dalam industri makanan, baik itu robot pengiriman untuk mengantarkan pizza misalnya, robot-bartender, atau pelayan otomatis. Yang jelas, masa depan penggunaan robot akan berkembang dengan pesat.
Dalam pameran mesin pemroses makanan dan mesin industri terkait lainnya yang kini sedang berlangsung di Distrik Koto, Tokyo yang diikuti oleh sekitar 700 perusahaan, “Robot koki” menjadi perhatian banyak pengunjung karena memang tengah berkembang pesat di Jepang. Sejumlah model terbaru diluncurkan, termasuk di antaranya adalah robot yang bisa menyiapkan kotak makan siang dan yang bisa memasak serta menjadi pelayan.
Model-model robot terbaru tersebut dipamerkan untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor tertentu dan dianggap bisa menjadi penyelamat di sektor yang tengah menghadapi kekurangan tenaga kerja akut.
Beberapa produk yang menarik perhatian adalah robot berbentuk manusia yang mampu menyusun kotak makan siang yang dikembangkan oleh perusahaan ventura yang berbasis Tokyo.
Robot itu mengenali makanan dengan kamera yang terpasang di kepala dan dadanya, serta dilengkapi dengan kecerdasan buatan atau AI. Lalu dengan penggegam di tangan, robot itu mengambil dan menyusun makanan itu ke dalam kotak. Daya genggam robot ini berubah tergantung dari jenis makanannya, mulai dari tomat hingga ayam goreng.
Tinggi robot ini sekitar 1,5 meter dengan bobot 30 kilogram, bisa muat dalam ruangan bagi seorang pekerja manusia. Pengembang robot ini mengincar pasar di sektor makanan dan layanan katering.
Satu perusahaan basis Tokyo lainnya mengembangkan robot penggoreng, yang bisa mencakup seluruh pekerjaan mulai dari mengambil bahan-bahan dari kulkas, memasak, dan menyajikannya ke pelanggan.
Pengembangnya menyatakan ada banyak yang memesan robot ini, termasuk dari pengelola swalayan dan jaringan supermarket yang saat ini tengah kesulitan tenaga kerja.
Selain memenuhi kebutuhan tenaga kerja, dalam sebuah uji coba di sebuah restoran, kafe Dawn yang berlokasi di Tokyo juga, robot-robot pelayan restoran bekerja melalui pengendali jarak jauh oleh individu-individu yang lumpuh di mana robot dapat menjadi penghubung kreatif bagi mereka.
Robot OriHime-D setinggi empat kaki dibuat oleh Ory, sebuah startup Jepang yang berfokus pada pengembangan robot untuk para penyandang cacat. Robot-robot tersebut dibuat sedemikian rupa untuk dapat bergerak, melihat-lihat, berbicara dengan pelanggan, dan membawa benda, bahkan ketika operator mereka hanya mampu mengendalikan matanya.
Tujuan dari proyek ini adalah untuk memberikan kemandirian kepada orang-orang yang mungkin tidak memiliki kesempatan untuk terlibat dengan hal seperti ini. Kemampuan mereka untuk berinteraksi langsung dengan klien di kafe disebut-sebut sebagai bagian besar dari daya tarik proyek.
Sayangnya, proyek ini hanyalah uji coba jangka pendek. Kafe Dawn sendiri berharap dapat melayani secara permanen sekitar tahun 2020, itupun tergantung dari kesuksesan uji coba yang terus akan dilakukan.
Selain itu, robot telepresence ini juga merupakan solusi bagi orang-orang yang memiliki kekurangan lainnya. Dengan fitur-fitur seperti video dua arah, kamera, mikrofon, dan speaker, robot ini terbukti dapat membantu anak-anak yang sakit kronis yang tidak dapat hadir di kelas. Inilah sisi lain dari perkembangan robotisasi. What next. (Alya Karen)