Puisi Rokhmansyah Dika
SECANGKIR KOPI MALAM INI
secangkir kopi
yang kuteguk malam ini
melukiskan rona-rona kehidupan
manis keberhasilan dalam gengaman
becampur dengan pahit elegi yang menyayat hati
mengunci ingatan
pada doa-doa harapan
telah berapa lama usaha dan penantian
akankah tercapai segala asa di tahun depan
tak sedikit ombak badai menghampiri
ribuan goda dan coba telah kujumpa
namun usaha tidaklah ada usainya
kan kugantungkan mimpi tinggi
untuk bangkit dan percaya
Ruang Imaji, 2016
MELANKOLIA
Melankolia di huluan matamu yang sunyi
Menyetubuhi malam sambil meminang temaram
Dan badai belum lagi selesai memeram dendam
Serupa requim terakhir yang menjelma nyanyian sepi
Nikmatilah saja kesepian ini
pada kegundahan hati yang tak pernah usai
Rona-rona sunyi mengenang jiwa yang mati
untuk mendayung kelesuan hingga lelah hati
Tarian dendalion melukisakan pikiran
merenda mimpi di pematang harapan
dan asa bukan lagi remah-remah angan
yang memungut mimpi, sambil menggali
paradoks penghancuran
Blitar, 1 Desember 2016
Teh Hangat
Hujan mulai mereda
Tidak sanggup berjalan di tengah hujan
Badan merasa kurang enak
Sampai berujung demam
Mencabit hati penuh terpungkam
Hanya semanis teh hangat
Untuk menghangatkan hari
Ku penuhi hari tiada henti
Menghibur dari luar
Sambil menyeruput teh hangat
Mungkin betapa teh hangat menemani
Engkau selalu merindukanmu
Dinginkan kenangan pada masa lalu
Bersenda gurau mencampuri dengan kelezatannya
Nikmat tanpa diperhitungkan
Santai tiada suatu emosi
Andaikan merendam hati penuh empuk
Surabaya, 2 November 2016
Rokhmansyah Dika, nama pena dari M Ivan Aulia Rokhman. bergiat di FLP Surabaya dan. Kelahiran Jember, 21 April 1996. Menulis Puisi, Prosa, Resensi dan Diary. Tulisanku pernah di publikasikan yaitu Duta Masyarakat, Malang Post, Kabar Madura, Jurnal Sastra Aksara, dan Koran Pantura. Saya seorang penulis ditengah berkebutuhan khusus (Disabilitas).