Lintas NusaPolitik

Mawardi Yahya Tanggapi Tuduhan Dirinya Bicara Tidak Berdasarkan Data

NUSANTARANEWS.CO, Palembang – Calon Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya menanggapi tuduhan yang menyebut dirinya bicara soal kemiskinan dan indeks pembangunan manusia (IPM) Sumsel ataupun Muba tanpa data.

“Orang yang menuduh begitu mungkin tidak punya smartphone atau tidak punya paket internet sehingga tidak mampu googling. Semua data sekarang ini bisa upload atau unduh di internet,” ujar Mawardi dalam keterangannya yang diterima redaksi, Rabu (14/2/2018).

Baca juga: Pasangan HDMY Dinilai Bicara Tak Berdasarkan Data Akurat

Mawardi menambahkan, era sekarang bicara tanda data cuma akan ditertawai orang. Justru jika ada pemerintah yang mendesak BPS untuk menyembunyikan data malah harus dilaporkan. “Tidak zamannya lagi sembunyikan data. Di era keterbukaan seperti ini bahkan warga negara bisa melaporkan pemerintah yang menolak memberikan informasi publik,” katanya.

Mawardi menjelaskan soal kemiskinan. Data terakhir tahun 2017 di Sumsel jelas masih tinggi kemiskinan itu, lebih tinggi dari kemiskinan nasional. Sumsel 13,10 persen sementara kemiskinan nasional 10,12 persen. Kabupaten Muba lebih parah, tingkat kemiskinannya 16,75 persen, jauh di atas kemiskinan Sumsel apalagi nasional.

Baca Juga:  AHY dan SBY Datang di Banyuwangi, Demokrat Obok-Obok Kandang Banteng

“Itu data kan. Ceklah sendiri, itu data BPS. IPM juga sama saja, tahun 2016 IPM Muba sebesar 66,45 persen berada dibawah IPM provinsi Sumsel 68,24 persen. Sayangnya baik Muba maupun Sumsel berada dibawah IPM Nasional yang mencapai 70,18 persen,” ujarnya.

Baca juga: Nomor Urut Cagub-Cawagub Sumatera Selatan Sudah Ditetapkan

Ia mengungkapkan, kemiskinan di Sumatera Selatan pada tahun 2017 sebagaimana pernah dijelaskan oleh Kepala Bappeda Sumsel Ekowati Retnaningsih, terdapat tiga daerah termiskin yakni Kabupaten Musi Rawas Utara mencapai 19,49 persen. Berikutnya Kabupaten Lahat dengan persentase kemiskinan sebesar 16,81 persen dan posisi ketiga Kabupaten Musi Banyuasin dengan persentase mencapai 16,75 persen.

Sementara penduduk miskin terendah yakni Kota Pagaralam mencapai 8,89 persen disusul Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan sebesar 10,98 persen, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terendah ketiga dengan persentasi mencapai 11,00 persen. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 2