EkonomiPolitik

Mau Lebaran, Diskon Harga Sembako Terbayang di Pikiran Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo/NET
Presiden Joko Widodo/NET

NUSANTARANEWS.CO – Bulan Ramadhan telah berjalan selama tiga hari. Artinya, kurang-lebih 27 hari lagi hari lebaran Idul Fitri akan segera tiba. Panik dengan keluhan masyarakat mahalnya sembako pada bulan Ramadhan serta belum terselesaikan, Presiden Joko Widodo malah sudah membayang-bayangkan ide tentang diskon di hari raya Idul Fitri.

Presiden terinspirasi dari beberapa negara lain di mana justru saat Natal dan Tahun Baru diadakan diskon besar-besaran. “Kita ini mau Idul Fitri nggak banyak diskon. Saya membayangkan ada ide itu. Tempat lain bisa, kenapa kita tidak bisa,” ucap Presiden dalam rilis yang diterima redaksi di Jakarta, (8/6/2016).

“Saya yakin itu mampu kita lakukan. Terkonsep, terencana, dan pelaksanaan implementasi di lapangan diikuti, karena nanti dampak dari kenaikan harga, yang terkena adalah rakyat kecil, termasuk petani, buruh tani, karena 82 persen petani kita adalah juga konsumen beras,” ujar Jokowi.

Presiden menggelar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa (7/6) kemarin. Sedikitnya ada tiga hal yang menjadi bahan evaluasi presiden yakni soal pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan investasi dan pengendalian inflasi. (Baca: Pemerintah Berbohong Turunkan Harga Bahan Pokok).

Baca Juga:  Kondisi Jalan Penghubung Tiga Kecamatan Rusak di Sumenep, Perhatian Pemerintah Diperlukan

Dalam sidang tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal keempat 2015 sebesar 5,04 persen. Kuartal pertama tahun 2016 turun menjadi 4,92 persen. “Tapi dalam praktiknya, angka-angka yang ada, di kementerian ini masih terhambat. Mungkin satu, dua, tiga kementerian yang tahun lalu bisa mempercepat, seperti PU, saya lihat bisa empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya,” terang Presiden.

Lebih lanjut, presiden mengkhawatirkan terjadinya inflasi menjelang lebaran. “Karena juga bersentuhan langsung dengan hal-hal yang berkaitan dnegan inflasi. Kita jaga inflasi paling tidak harus di bawah 4 (persen) untuk tahun 2016,” ucap Jokowi.

Gagal menurunkan harga bahan pokok menjelang Ramadhan, Presiden merancang harga bahan pokok mengalami penurunan menjelang lebaran. “Memang demandnya juga naik, tapi kalau supply-nya dikendalikan, digerojok supply yang lebih, saya kira tidak akan seperti ini,” paparnya. (er/ed)

Related Posts

1 of 3,052