EkonomiPolitikTerbaru

Mati Listrik di Gedung DPR Berdampak Terhadap Investasi di Indonesia

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gedung Nusantara II DPR RI mendadak mati lampu saat komisi III DPR RI sedang mengadakan fit and proper test terhadap calon Komisioner Komnas HAM.

Anggota Komisi III DPR RI Taufiqulhadi mengatakan tidak pernah terjadi di seluruh dunia gedung DPR mengalami mati lampu.

“Kami meminta perhatian kepada PLN agar memperhatikan lembaga pemerintahan dan lembaga lainya jangan sampai lampu mati,” katanya, Jakarta, Senin (2/10/2017).

PLN diketahui tengah menjadi sorotan karena tingginya beban utang PLN karena perusahaan dinilai berambisi mendominasi dan membangun sendiri pembangkit listrik di program 35 ribu MW. PLN dituding bergerak sendiri dan terus memperbesar utang. Diketahui, pada Rabu (27/9) lalu beredar surat Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ditujukan kepada Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Surat ditembuskan juga kepada Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Direktur Utama PKN dan Dewan Komisaris PLN. Intinya, surat yang ditandatangani dan berstempel Menkeu itu menyoroti tiga hal di antaranya soal gagal bayar utang yang dialami perseroan. PLN disebut terus mengalami kerugian. Kedua, soal beban target proyek 35 ribu MW yang perlu direvisi.

Baca Juga:  Komplotan Oknum Koruptor di PWI Segera Dilaporkan ke APH, Wilson Lalengke Minta Hendry dan Sayid Dicekal

Taufiq melanjutkan, saat ini merupakan situasi yang paradoks, saat pemerintah tetap menjaga stabiltas bahan bakar, akan tetapi hal itu tidak direspon dengan baik oleh PLN.

“Sebuah situasi yang menurut saya paling paradoks, ketika pemerintah mengatakan memberikan subsidi bahan bakar, sehinga tidak naik dan tidak turun, tapi PLN tidak positif hal tersebut,” katanya.

Politisi Partai Nasdem itu mengatakan matinya listrik di Gedung Nusantara II DPR RI ini menimbulkan preseden buruk terhadap citra pemerintah. “Yang dilakukan oleh PLN membuat citra pemerintah menjadi buruk, gara-gara PLN,” cetusnya.

Karenanya, Taufiq meminta kejadian tersebut harus dijadikan evaluasi oleh PLN. Sebab, jika tidak segera diperbaiki akan berdampak terhadap investasi di Indonesia.

“Hal seperti ini tidak boleh terjadi di ibukota sebuah negara yang sedang mengundang investasi, keyakinan orang kepada investasi adalah dilihat dari hal-hal yang seperti ini,” pungkasnya.

Reporter: Syaefuddin A / Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 62