Ekonomi

Masuki Era Ekonomi Digital, Menperin Pastikan Indonesia Siap Bersaing

NusantaraNews.co, Jakarta – Kini, Indonesia sedang memanfaatkan era ekonomi digital sebagai solusi dalam meningkatkan daya saing nasional, terutama di sektor industri. Terlebih lagi, sektor industri menjadi andalan untuk mendorong pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Demikian disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam agenda pertemuan dengan Singapore Minister in the Prime Minister’s Office: H.E. Chan Chun Sing di sela rangkaian kegiatan World Economic Forum di Davos, Swiss Rabu (24/1) waktu setempat.

“Aktivitas industri konsisten memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional, di antaranya melalui peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor,” kata Menperin

Menurut Menperin, sektor industri mendapat kontribusi signifikan dari pajak dan cukai. Oleh karenanya, kata dia, untuk pengembangan manufaktur ke depan, Indonesia telah memiliki potensi unggul dalam upaya menghasilkan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten agar bisa menangkap peluang di era ekonomi digital saat ini.

Baca Juga:  Dukung Peningkatan Ekonomi UMKM, PWRI Sumenep Bagi-Bagi Voucher Takjil kepada Masyarakat

Keunggulan yang dimaksud, antara lain dengan banyaknya perguruan tinggi serta lembaga pengetahuan dan teknologi yang dapat menjadi pool of talents atau wadah pencetak para SDM berbakat tersebut.

Dalam hal ini, Kementerian Perindustrian telah membuat techno park di beberapa kota, seperti Jakarta, Batam, Surabaya, dan Bali. Bahkan, ada yang berdampingan dengan universitas sehingga terintegrasi.

Airlangga menjelaskan, dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dan mengelola para talent dengan kemampuan berbeda-beda, techno park yang dibangun oleh pemerintah terbuka untuk semua disiplin ilmu. Tidak hanya yang bersifat teknik, tetapi meliputi juga bidang lain, termasuk seni dan desain.

“Jadi, mereka mendapatkan training dan kemudian bisa berinovasi untuk menambah jumlah wirausaha industri di dalam negeri,” imbuhnya.

Pemerintah Indonesia, sambungnya, juga tengah menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak untuk bekerja sama menumbuhkan startup yang bisa tumbuh menjadi unicorn di Indonesia. “Jadi, ada program link and match untuk entrepreneur dengan startup,” jelas Airlangga.

Baca Juga:  Bupati Nunukan dan OPD Berburu Takjil di Bazar Ramadhan

Sekadar diketahui, dalam laporan WEF 2018 di Davos, terkait Kontribusi Negara-negara terhadap Pertumbuhan Global, Indonesia menempati peringkat kelima di dunia dengan memberikan sumbangan 2,5 persen di atas Korea Selatan (2%), Australia (1,8%), Kanada (1,7%), Inggris (1,6%), dan Turki (1,2%). Sementara itu, kontribusi tertinggi ditempati oleh China (35,2%), diikuti Amerika Serikat (17,9%), India (8,6%), dan Uni Eropa (7,9%).

Pewarta/Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 40