Masalah Euro 2016: Teroris, Imigran dan Maskot

Maskot Piala Eropa 2016

NUSANTARANEWS.CO – Piala Eropa 2016 di Prancis yang senyatanya akan dihelat mulai Jumat, 10 Juni 2016 menguak sejumlah persoalan yang membuat malu penyelenggara. Dimulai dari persoalan teroris pasca teror serangan di Stade de France Jumat 13 November 2015 lalu, masalah imigran dan maskot Euro 2016. Otoritas Prancis sempat khawatir teror itu akan mengganggu persiapan Euro 2016. Akibatnya, keamanan Prancis dipertanyakan.

Kedua, buntut dari pernyataan kontroversial Karim Benzema beberapa waktu lalu terkait pemain imigran. Kepada sejumlah media, Benzema menuding pelatih tim nasional Prancis Didier Deschamp telah bersikap rasis terhadap dirinya. Kegeraman pemain Real Madrid masih bisa dibilang wajar, karena Benzema justru dicoret Deschamp dari skuat Prancis di turnamen terakbar di daratan Eropa. Alasan pencoretan Benzema sendiri akibat sang pemain terlibat tindakan pemerasan terhadap rekan setimnya Mathieu Valbuena. Vonis belum dijatuhkan pengadilan, tetapi Benzema sudah dicoret. Itulah yang disesalkan Benzema.

Kekesalan pesekabola asal Aljazair itu diungkapkannya, bahkan menimbulkan reaksi keras dari sejumlah pihak. Benzema menunding masa depan pemain imigran di timnas Prancis suram pasca serangan bom di Paris. Menurut Benzema, antara peristiwa Paris dan isu imigran ada sangkut-pautnya di balik kisah pencoretan namanya di timnas.

Ketiga, masalah lain yang membuat panitia penyelenggara adalah nama maskot Piala Eropa 2016. Nama Super Victor disebut-sebut sama dengan nama sebuah mainan seks yang populer di sana. Para pembeli potensial terkejut dengan nama yang sama dengan mainan seks yang berbentuk alat kelamin laki-laki itu.

Padahal, UEFA sesungguhnya mengharapkan sebuah keuntungan besar dari penjualan maskot yang berbentuk seorang bocah laki-laki berkulit putih dan berambut coklat pirang dengan kekuatan super tersebut. “Yang dapat kami katakan adalah bahawa mainan seks tersebut tidak diproduksi oleh UEFA,” kata salah seorang juru bicara UEFA seperti yang dikutip Guardian.

Karakter Super Victor tersebut pertama kali muncul secara publik pada 2014. Kala itu, karakter ini muncul tanpa nama. Publik kemudian diundang untuk memberikan suaranya dalam jajak pendapat lewat media sosial. Nama Super Victor lantas keluar sebagai pemenangnya mengalahkan nama lain seperti Driiblou dan Goalix. Super Victor sendiri mendobrak tradisi Perancis yang selalu identik dengan maskot Ayam Jantan. (dieda)

Exit mobile version