Masa Bakti Berakhir, IKA ITS Krisis Kepengurusan

Masa Bakti Berakhir, IKA ITS Krisis Kepengurusan
Masa Bakti Berakhir, IKA ITS Krisis Kepengurusan

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Organisasi tempat bernaung para alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sedang mengalami krisis kepengurusan.

Pasalnya seluruh pengurus Ikatan Keluarga Alumni ITS (IKA ITS) periode 2019-2023 masa jabatannya telah berakhir tanpa sempat mengadakan Kongres untuk memilih kepengurusan baru.

“Sesuai pasal 20 ayat 3 Anggaran Rumah Tangga (ART IKA ITS) tahun 2017 disebutkan bahwa masa jabatan kepengurusan IKA ITS adalah 4 tahun,” kata Dr. Gunawan Aji, Rabu (20/12/2023).

Dijelaskan Gunawan yang juga anggota Dewan Pakar PP IKA ITS 2019-2023, kepengurusan IKA ITS dilantik pada 17 Desember 2019 lewat Keputusan Ketua Umum PP IKA ITS Nomor 01/KPTS/PP IKA ITS/XII/2019.

“Artinya tepat pada tanggal 17 Desember kemarin, sesuai ART IKA ITS, maka seluruh Kepengurusan IKA ITS baik PP maupun Senat,  telah berakhir,” jelasnya.

Berakhirnya Kepengurusan IKA ITS tanpa sempat memilih Ketua Umum yang baru disesalkan banyak pihak. Bahkan, Ketua Dewan Penasehat IKA ITS Prof M Nuh bersama Ketua Dewan Pakar IKA ITS Dr. Dwi Soetjipto sampai mengeluarkan maklumat tentang telah berakhirnya masa jabatan Pengurus IKA ITS.

Pokok masalahnya, terang Gunawan, Ketua Umum PP IKA ITS Sutopo Kristanto beralasan bahwa masa jabatannya belum berakhir karena berpedoman pada waktu disahkannya Badan Hukum IKA ITS yang memuat beberapa perubahan AD/ART IKA ITS.

“Padahal pasal 17 ayat 1 AD IKA ITS jelas menyebutkan bahwa segala perubahan AD/ART itu hanya bisa dilakukan dan disahkan lewat Kongres,” tegas Gunawan.

Pria yang selalu terlibat dalam Perumusan dan Perubahan AD ART IKA ITS sejak tahun 2007 ini berharap aktivis IKA ITS baik yang tergabung dalam Komisariat Jurusan maupun Pengurus Wilayah bisa segera menyikapi hal ini, dan mendorong segera diadakan Kongres untuk memilih kepengurusan baru.

“Agar kapal besar IKA ITS ini tidak terombang ambing di tengah lautan karena ketiadaan nakhoda,” pungkasnya. (setya)

Exit mobile version