Gaya HidupLintas NusaSosok

Marthin Billa Minta Agar Natal Dirayakan Dengan Sederhana

Marthin Billa minta agar Natal dirayakan dengan sederhana.
Marthin Billa minta agar Natal dirayakan dengan sederhana. anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Marthin Billa .

NUSANTARANEWS.CO, Tanjung Selor – Marthin Billa minta agar Natal dirayakan dengan sederhana. Tokoh Nasional yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Marthin Bila menghimbau umat Kristiani terutama yang ada di Kalimantan Utara agar dalam merayakan Natal 2020 dilakukan dengan sederhana.

Hal tersebut sebagai bentuk empati terhadap pihak-pihak yang berduka karena ditinggalkan orang-orang terdekatnya akibat terpapar Covid-19 maupun  bencana, serta berbagai sebab lainnya.

“Teladanilah perilaku Yesus Kristus, yang dalam keadaan apapun selalu mempunyai kepedulian kepada orang lain,” ujar Marthin, Kamis (24/12).

Selain dengan cara sederhana, Marthin mengingatkan agar masyarakat tak  membuat kerumunan-kerumunan. Hal itu melihat peningkatan kasus Covid-19 yang belum terkendali sejauh ini.

“Tak perlu menggelar open house dan perayaan sejenis yang berpotensi menciptakan kerumunan,” tandasnya

Pun jika harus bertemu dengan sanak saudara, Ia mewanti-wantu hendaknya dilakukan dengan memperketat protokol kesehatan dan tetap berkoordinasi dengan satuan tugas Covid -19.

Baca Juga:  Reses Anggota DPRD Nunukan: Mendapat Aspirasi Peremajaan Truk Angkutan Pelajar

Termasuk pada saat malam pergantian tahun pada 31 Desember 2020 mendatang, Marthin meminta  hendaknya tidak ada acara kumpul-kumpul untuk menggelar pesta kembang api.

Lebih lanjut Marthin mengingatkan bahwa esensi Natal dan Tahun Baru seharusnya tidak hanya berisi kesenangan lahiriah semata.

Walau tak bisa dipungkiri, umat manusia begitu berbahagia dalam rangkaian penyambutan dan peringatan lahirnya Yesus Kristus, namun harus selalu diingat bahwa ada pesan nyata yang disampaikan oleh Kristus kepada manusia.

“Yakni melayani sesama manusia adalah bagian dari pekerjaan-Nya. Maka apabila kita tak mampu mengejawantahkan ajaran Tuhan terutama saat pademi seperti sekarang ini, berarti dapat dikatakan kita telah membuat Natal menjadi hampa,” tuturnya.

Pria yang menjabat sebagai Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) DPD RI tersebut menilai makna hakiki dari Natal adalah semakin tebalnya rasa solidaritas. Bergotong royong tanpa memandang latar belakang sebagai bentuk upaya memperteguh persatuan dan kesatuan.

“Rela menolong dan melayani sesama manusia sebagai wujud syukur karena telah diselamatan dan sebagai aplikasi dalam hidup berbangsa dan bernegara,” tutup Marthin. (ES)

Related Posts

1 of 3,049