Ekonomi

Mari Membudayakan Perilaku Hemat dan Efisien Gunakan Energi

NusantaraNews.co, Jakarta – Dunia berubah. Arah zaman cepat berlari. Generasi mellenial terseok-seok mengejar abad teknologi tingkat lanjut. Pun Generasi Z menyusul penuh harapan di belakangnya.

Kecanggihan teknologi membuat gerak manusia harus lebih cepat dan efisien. Biar tak tertinggal, agar tak kalah digilas zaman. Indonesia tak ada alasan untuk dicampakkan oleh dunia. Sebab, Indonesia memiliki jawaban yang kini menjadi pertanyaan negara-negara maju untuk kehidupan di masa mendatang.

EBT. Energi Baru Terbarukan. Inilah salah satu jawaban bagi terciptanya prilaku hemat dan efisien sebagai penyeimbang berlakunya zaman baru, yang disebut-sebut sebagai hadirnya globalisasi gelombang ketiga.

Sejumlah negara-negara telah bergerak cepat pula. Indonesia tengah mengupayakan dengan SDA melimpah dan SDM yang cukup memadai. Sebagaimana yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) misalnya, yang terus menggalakkan kampanye perilaku hemat dan efisien dalam penggunaan energi kepada seluruh lapisan masyarakat.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Rida Mulyana mengatakan gerakan hemat energi ini harus dilakukan dengan propaganda agar menjadi top of mind.

Baca Juga:  Bangun Tol Kediri-Tulungagung, Inilah Cara Pemerintah Sokong Ekonomi Jawa Timur

“Awalnya kita mulai dari kesadaran dan apabila dilakukan terus menerus akan menjadi perubahan kultur, jadi budaya,” tutur Rida dalam sambutannya di Astra Green Energy Summit 2017, Jakarta, Rabu (1/11/2017).

Menurut Rida, pemerintah terus gencar melakukan kampanye hemat energi. Ia mencontohkan, pihaknya memasang iklan di seluruh armada Garuda Indonesia mengenai gerakan hemat energi, “Potong 10 Persen.” Selain itu, pihaknya juga terus melakukan kampanye di berbagai kota di Indonesia.

Rida mengungkapkan, UU Energi mengamanatkan dua progam utama, yakni diversifikasi dan konservasi energi. Diversifikasi energi dilakukan agar tidak tergantung dari energi berbasis fosil. Sebab, jika mengandalkan energi fosil akan terkendala dengan ketersediaan serta masalah lingkungan. Oleh sebab itu, pemerintah terus mengenjot tambahan bauran energi dari Energi Baru Terbarukan (EBT) hingga 23 persen pada 2025 mendatang. Selain diversifikasi, konservasi energi juga harus jalan. “Dua-duanya harus berjalan, tidak bisa satu-satu,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Rida mengapresiasi apa yang telah diinisiasi oleh PT Astra International, Tbk dalam mendukung upaya konservasi energi. Dia berharap, apa yang telah dimulai Astra dapat menjadi contoh dan ditiru oleh industri lainnya.

Baca Juga:  Mobilisasi Ekonomi Tinggi, Agung Mulyono: Dukung Pembangunan MRT di Surabaya

Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman

Related Posts

1 of 7