Budaya / SeniPuisi

Mantra Cinta Dalam Nyanyian Tidur – Puisi Ferry Fansuri

Baris, The Warior- The Energy of Love And Peace, Srihadi Soedarsono , Oil on canvas, 2012 | JAVADESINDO
Baris, The Warior- The Energy of Love And Peace, Srihadi Soedarsono , Oil on canvas, 2012 | JAVADESINDO

Labirin Rahim

Kerlingan mata sendu
Bibir merah merekah
Lenggok pinggul menggoda
Dua pualam itu menantang

Jeratan berahi selalu datang
Legungan berkeliaran diotak
Dentuman syahwat meletup
Menyebar urat nadi ini

Setiap kali kumasuki labirin rahim
Saat itu juga jatuh tertunduk
Sujud minta ampun padaMu

Surabaya, April 2017

Rapuh

Kulihat seorang ayah renta tua
Duduk ditepian kasur termenung
Menyeka luka dikakinya
Tertunduk meratapi nasib

Kupandangi wanita yang kusebut Mama
Tergeletak lemah stroke menyerang
Tangan kiri terkulai tak berdaya
Teronggok dalam kursi rodanya

Kusaksikan pemuda itu pergi
Meradang meninggalkan luka
Tak kembali mengejar amarah
Kebencian itu ada di sorot matanya

Ah rumah ini begitu besar tapi kosong
Dan aku sendiri terkulai lelah
Memandang waktu terus tergerus habis
Tapi dalam doaku untukMu
Kau kuatkan jiwaku yang rapuh ini

Surabaya, April 2017

Pagi itu Toilet itu

Pagi ini kau tarik aku ke toilet itu
Kau sodorkan dua pualam itu kepadaku
Begitu bercahaya menyesakkan hati ini
Kau suguhkan tarian syahwat dalam liukan tubuhmu

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

Lampu temaram itu tak membuat mu berhenti
Keringatmu bercucuran beraroma strawberry itu
Gairahku tak henti menghirupnya dalam-dalam

Suara rintihanmu layaknya terapi ditelingaku
Mendayu-mendayu mengaduk jiwaku yang gersang
Bagai candu dalam aliran darahku

Dalam lengungan kau bercerita tentang mimpimu
Kita bertemu dalam labirin itu
Mulut kita bertautan

Dari mulutmu kau ucapkan
Kau merindukanku

Jember, Februari 2017

Mantra Cinta Dalam Nyanyian Tidur

Kamar ini, ruangan itu ada kenangan tertinggal
Nyala berisik televisi tak segaduh apa yang kau buat

Tak ingatkan kau
Kau selalu ucapkan mantra cinta dalam nyanyian tidurmu

Tak ingatkan kau
Desahmu mengiringi dinginya malam itu

Tak ingatkan kau
Sewaktu kumasukan lingga itu ke yoni mu

Bisa kurasakan airmatamu di dalam kepalaku
Dan aku nyakin kau akan mengingat semua itu
Terus mengingatnya

Tapi semua itu semu

Bukittinggi, Februari 2017

Ferry Fansuri, kelahiran Surabaya adalah travel writer, fotografer dan entreprenur lulusan Fakultas Sastra jurusan Ilmu Sejarah Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Pernah bergabung dalam teater Gapus-Unair dan ikut dalam pendirian majalah kampus Situs dan cerpen pertamanya “Roman Picisan” (2000) termuat. Puisi-puisinya masuk dalam antalogi puisi festival puisi Bangkalan 2 (2017) dan cerpen “pria dengan rasa jeruk” masuk antalogi cerpen senja perahu litera (2017). Mantan redaktur tabloid Ototrend (2001-2013) Jawa Pos Group. Sekarang menulis freelance dan tulisannya tersebar di berbagai media Nasional. Dalam waktu dekat menyiapkan buku antalogi cerpen dan puisi tunggal.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resinsi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 126