Politik

Mantan Wakil Presiden AS Tuding Rusia Tabuh ‘Genderang Perang’ Dengan Amerika

NUSANTARANEWS.CO – Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Dick Cheney menuding bahwa tindakan Rusia yang diklaim telah meretas pemilu AS 2016 lalu dianggap sebagai bentuk tindakan perang.

“Peretasan pemilu AS 2016 oleh Rusia ini bisa dianggap sebagai bentuk tindakan perang,” kata wakil presiden AS ke-46 era George W Bush dikutip dari Sputnik News, Selasa (28/3/2017) saat mengisi acara New Delhi, India.

Sekalipun beberapa kelompok menyebut tuduhan peretasan itu dianggap tidak berdasar, namun pengusaha sekaligus politikus yang akrab disapa Cheney ini menilai keterlibatan Rusia terhadap pemilu AS tak bisa ditolerir.

“Di beberapa tempat, itu bisa dianggap sebagai tindakan perang. Saya pikir perilaku dan aktivitas semacam itu mengarah pada tindakan yang membahayakan,” sambung Cheney.

Pasalnya, NSA dan CIA mengatakan telah mengantongi bukti kuat tentang keterlibatan Rusia dalam melakukan peretasan pada pemilu AS. Gelagat Rusia mengintervensi pemilu AS sudah terendus, tepatnya ketika dua kandidat Presiden sedang dalam masa kampanye.

Baca Juga:  Bukan Emil Dardak, Sarmuji Beber Kader Internal Layak Digandeng Khofifah di Pilgub

Mula-mula sistem komputer Partai Demokrat yang mendukung Hillary Clinton diretas. Banyak e-mail rahasia yang terungkap ke masyarakat umum dan berhasil menurunkan elektabilitas Clinton.

Sebelumnya pada Oktober 2016 lalu, Obama secara formal memperingatkan Rusia untuk tidak ikut campur dalam pemilu Presiden AS. Setengah mengancam, Obama mengatakan akan ada konsekuensi bagi Presiden Rusia Vladimir Putin jika terbukti membobol jaringan partai politik menjelang pemilu.

Penulis: Romandhon

Related Posts

1 of 64