Berita UtamaMancanegaraSosokTerbaru

Mantan Senator Dick Black: Amerika Berbohong Tentang Perang Suriah

Mantan Senator Dick Black: Amerika Berbohong Tentang Perang Suriah
Mantan Senator Dick Black: Amerika Berbohong Tentang Perang Suriah.

NUSANTARANEWS.CO – Tulisan ini merupakan suntingan dari transkrip “Kebenaran Tentang Krisis Suriah” yang disampaikan oleh Mantan Senator Dick Black, anggota Senat Negara Bagian Virginia yang mewakili Distrik ke-13, yang meliputi wilayah Loudoun dan Prince Williams Counties, dari 2012 hingga 2020.

Black yang juga pensiunan kolonel dan terlibat dalam berbagai misi tempur di Vietnam sangat terkejut dengan ketidaksenonohan agresi Amerika terhadap Suriah. Mantan Senator ini akhirnya buka suara terkait agresi militer tak bermoral Amerika Serikat (AS) di seluruh dunia, terutama di Suriah dan Timur Tengah.

Pilot heli tempur tersebut mengatakan bahwa dunia hari ini tampaknya harus mengikuti aturan apa yang diputuskan AS pada saat tertentu – meski melanggar aturan berdasarkan aturan yang selalu kita promosikan untuk menciptakan perdamaian dunia. Lalu dengan hak apa kita merebut kapal negara lain di laut lepas?

Aturan dengan tegas mengatakan bahwa melakukan itu adalah tindakan perang. Kami tidak sedang berperang. Jadi peraturan selanjutnya mengatakan bahwa jika Anda tidak berperang, maka penyitaan kapal di laut lepas adalah tindakan pembajakan. Bukankah ini tindakan pembajakan saat kita merebut kapal-kapal ini? Aturan apa yang memungkinkan kita untuk membangun blokade laut di Suriah, Iran, dan Venezuela? Bukankah itu perang? Lalu berdasarkan aturan apa kita menghukum Jerman karena membangun pipa gas ke Rusia?

Aturan apa dalam tatanan berbasis aturan ini yang memungkinkan kita mendikte perdagangan antar negara berdaulat? Parade penaklukan Amerika meliputi dunia. Kami telah menginvasi negara-negara berdaulat seperti Serbia, Yaman dan Suriah, meninggalkan mereka semua dalam reruntuhan yang membara. Apakah aturan berdasarkan aturan tidak melarang agresi? Bukankah kita menuntut Nazi di Nuremberg hanya untuk tindakan seperti itu? Aturan apa yang membuat perang menjadi kejahatan agresi bagi Nazi, tetapi tidak bagi kita? Kami diberitahu bahwa kami sedang berperang melawan teror, tetapi sebenarnya tidak.

Kami bersekutu erat dengan teroris seperti al-Qaeda dalam pencarian tanpa akhir untuk menghancurkan peradaban Arab di seluruh Timur Tengah. Beberapa orang Amerika bahkan dapat menyebutkan semua perang kita Serbia, Irak, Libya, Suriah, Yaman, Somalia, Ukraina, tidak satupun dari mereka menyerang kita. Justeru kami menyerang semuanya. Lihat saja kasus Suriah.

Ingat Suriah dulu. Sebelum perang, Suriah memiliki ekonomi yang cukuip mapan, menghasilkan sebagian besar barang dari industrinya sendiri. Menghasilkan bahan bakar dan produk pertaniannya, memiliki sedikit angka kemiskinan dan menikmati perdagangan yang berkembang, dan bertanggung jawab secara finansial. Dan itu juga menikmati 40 tahun perdamaian dengan Israel.

Konstitusi yang dibuat di bawah Presiden Assad menjamin persamaan hak bagi perempuan. Dan yang terpenting, menjamin kebebasan beragama di tiga bagian teks yang berbeda. Saya membacanya. Suriah adalah model bagi negara-negara Arab lainnya, terutama yang seperti Arab Saudi, yang tidak memiliki konstitusi sama sekali. Kami menyebut presiden Suriah seorang diktator, tetapi dalam dua puluh empat belas tahun, dia dipilih secara luar biasa oleh rakyat Suriah, dalam pemilihan yang adil dan bebas. Padahal sangat diawasi dengan ketat.

Baca Juga:  Rawan Timbulkan Bencana di Jawa Timur, Inilah Yang Dilakukan Jika Musim La Nina

Ada banyak pengamat, semua setuju bahwa pemilu disuriah benar dan sah. Suriah adalah model demokrasi elektif, jika Anda ingin menyebutnya demikian, untuk dunia Arab. Tetapi Amerika berpura-pura bahwa pemilihan tidak pernah terjadi, namun banyak warga Suriah, yang menghabiskan 15 jam di bawah terik matahari untuk memilih Presiden Assad sehingga mereka menjadi sasaran empuk dibunuh oleh pemberontak dukungan AS yang menembakkan mortir ke tengah-tengah mereka.

Sekarang, setelah 10 tahun perang, saya pikir penting untuk diketahui bahwa tidak ada satu pun pemimpin pemberontak yang muncul sebagai tokoh populer.

Anda tahu, kami diajarkan untuk membenci Presiden Assad karena dia menindak para perusuh pada tahun 2011 dan mereka mengatakan bahwa dia membunuh rakyatnya dengan gas. Tetapi itu tidak benar karena kami memutuskan untuk menyerang Suriah 10 tahun sebelumnya.

Pada tahun 2001, Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld memerintahkan Pentagon menyusun rencana untuk menggulingkan tujuh negara di Timur Tengah, dimulai dengan Irak, kemudian Suriah, Lebanon, Libya, Somalia, Sudan, dan diakhiri dengan Iran. Tidak ada satu pun dari negara tersebut yang merugikan AS. Pada tahun dua ribu enam, kedutaan besar AS di Damaskus menyusun rencana rinci untuk menggulingkan pemerintahan Suriah.

Rencana Itu disebarluaskan ke Pentagon, ke berbagai komando terpadu. Mereka pergi ke NATO. Mereka menyebar ke seluruh dunia, dengan rencana khusus untuk menghancurkan, mendestabilisasi, dan menggulingkan Suriah. Dan itu jauh sebelum demonstrasi terjadi di Suriah. Namun kami mengklaimnya sebagai alasan untuk menentang Presiden Assad.

Pada Maret 2011, AS, Inggris, dan Prancis menyerang Libya secara brutal dan mengeksekusi Kolonel Gaddafi. AS kemudian menyerahkan kendali lapangan udara Libya kepada Turki yang menggunakannya untuk mengangkut senjata canggih yang telah dijarah dari Libya dan akhirnya mengirim mereka untuk memasok teroris yang mengorganisir di Suriah.

Pada tahun 2011, juga selama Musim Semi Arab, Pusat Kegiatan Khusus Badan Intelijen Pusat yang sangat rahasia mengirim tim paramiliter ke wilayah kedaulatan Suriah untuk mengidentifikasi, melatih, melengkapi, dan memimpin teroris untuk menggulingkan pemerintah Suriah.

Pada 2013, Barack Obama meresmikan dukungan lama untuk anti teroris Suriah dengan diam-diam mengizinkan program CIA Timber Sycamore – Divisi Operasi Khusus CIA, melatih, mempersenjatai dan membayar ribuan teroris untuk melawan…. tentara itu benar-benar di bawah kendali kita.

Dalam satu kasus, mereka menculik seorang bocah lelaki Palestina yang dirawat di rumah sakit. Mereka membawanya ke alun-alun Aleppo dengan mobil pick up untuk meneror orang-orang agar tidak melarikan diri dari Aleppo, yang dikepung oleh pasukan Suriah.

Baca Juga:  Konsorsium PPWI-First Union Berikan Piagam Penghargaan kepada Menteri Dalam Negeri Libya

Mereka menjambak rambut, mengambil pisau, dan memotong kepalanya lalu mengangkat dan mengaraknya sambil melambaikannya di depan orang banyak sebagai peringatan.

Yah, itu memalukan. Kami telah membayar teroris seperti ini selama perang.

NATO dan AS telah mempertahankan kampanye propaganda yang intens terhadap Suriah sejak awal. Serangan gas sarin yang menewaskan warga sipil disalahkan pada Presiden Assad. Tidak ada seorang reporter pun yang pernah bertanya mengapa Assad akan menggunakan gas untuk melawan anak-anak, tetapi tidak untuk melawan pasukan teroris yang menyerang ibu kota Damaskus.

Alasannya jelas, tidak ada jawaban untuk itu. Dan para jurnalis cukup pintar untuk mengetahui bahwa jika mereka mengajukan pertanyaan itu, karir jurnalistik mereka tamat.

Pada 2018, Menteri Pertahanan James Mattis mengakui bahwa AS tidak memiliki bukti bahwa Assad pernah menggunakan gas sarin. Dua anggota parlemen Turki yang berani mengungkapkan fakta langsung dituduh sebagai pengkhianat setelah mereka menunjukkan bagaimana sel al-Qaeda telah menyelundupkan 2,3 kilo gas sarin melintasi perbatasan dari Turki untuk digunakan di Suriah sebagai serangan awal. Itulah serangan garis merah yang hampir mengirim pasukan Amerika ke Suriah.

Jadi mengapa kami menyerang Suriah? Ada sejumlah alasan, sebagian terkait dengan kebijakan luar negeri Israel. Tetapi AS sesungguhnya ingin mengambil rute pipa minyak dan gas yang melayani Asia Selatan serta keinginan kuat Arab Saudi yang ingin memaksakan Islam Wahhabi yang keras di area di mana agama hidup rukun. Sementara orang Turki memandang dengan serakah kota industri Aleppo dan ingin menguasai minyak dan hasil pertanian yang dihasilkan di Suriah utara.

Jadi ada banyak orang yang memiliki keinginan ini dan ada banyak alasan di balik perang tersebut. Tentu saja, para pedagang senjata Amerika mendapat keuntungan besar dari kesepakatan yang menguntungkan seperti enam ratus rudal anti-tank BMP-71 yang dikirimkan oleh Badan Intelijen Pusat ke al-Qaeda pada tahun 2014 untuk mempersiapkan mereka menyerang melewati perbatasan Turki. Hanya dengan senjata anti-tank yang disediakan oleh CIA itulah para teroris al-Qaida dapat menembus baju besi Suriah dan garis Suriah dan merebut kota Kessab yang indah dan memenggal kepala orang-orang Kristen yang ada di sana dan semua gereja dan kemudian serta menghancurkan batu-batu  nisan kuno dengan palu godam.

Hal itu dilakukan CIA dan Al-Qaeda karena mereka tidak pernah bisa mematahkan garis pertahanan Suriah tanpa rudal anti-tank tersebut.

Banyak dari kelompok teroris ini telah bersumpah untuk memenggal kepala orang-orang Kristen dan Alawi dan menjadikan istri dan anak perempuan mereka sebagai budak seks. Bahkan seorang teroris terkenal dengan mengemudikan Humvee buatan Amerika memadsuki medan pertempuran dengan menempatkan seorang gadis budak telanjang, yang disayat, diikat ke kaca depannya – karena dia tahu tentara akan ragu-ragu untuk menembak Humvee-nya selama ada gadis yang tidak bersalah terikat di kaca depannya. Itulah sebabnya mengapa dia menggunakannya sebagai tameng.

Baca Juga:  Politisi Asal Sumenep, MH. Said Abdullah, Ungguli Kekayaan Presiden Jokowi: Analisis LHKPN 2022 dan Prestasi Politik Terkini

Pada 2015, pasukan AS secara ilegal menginvasi Suriah utara dan secara tidak sah menyita minyak Suriah. Kami memberi wewenang kepada perusahaan minyak Amerika untuk membangun penyulingan seharga US$ 150 juta dan mengebor lebih banyak minyak di tanah Suriah yang berdaulat. Padahal sebelum perang, Suriah tidak pernah membutuhkan minyak atau gas alam karena sangat swasembada, dan hanya sebagian kecil yang diekspor.

Pemerintah Suriah telah menyediakan semua bahan bakar, semua bensin, semua bahan bakar pemanas untuk pembangkit listrik dan seterusnya dan di Suriah. Tapi sekarang. warisan bangsa itu telah dicuri oleh AS, membuat warga Suriah mati kedinginan di musim dingin saat kami mencuri bahan bakar mereka. Wilayah yang sama, Suriah utara adalah lumbung negara di mana tanaman gandum cukup memberi makan seluruh bangsa serta mengekspor sedikit saja. Tapi ini juga telah dicuri.

Kami memberikannya kepada Kurdi yang mengirim gandum Suriah ke pedagang Turki sementara petani Suriah kelaparan. Untuk memperketat jerat di Suriah, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo membual tentang pemotongan Suriah dari sumber mata uang dan memblokir kapal tanker minyak yang datang dari Iran. Dia benar. Kami telah menyebabkan kematian, penyakit, dan penderitaan yang luar biasa bagi orang-orang Suriah yang malang. Orang Amerika secara rutin diingatkan bahwa sanksi tidak mempengaruhi rakyat jelata, hanya para pemimpin. “Sampah, itu bohong total!”

Sanksi tidak melakukan apa-apa selain menyerang yang tidak bersalah, yang miskin, yang tidak berdaya. Mereka adalah jenis peperangan yang paling kejam dan biadab yang bisa kita lakukan. Kami mencuri makanan, bahan bakar, dan obat-obatan dari orang miskin. Kami memblokir pasokan untuk membangun kembali sehingga orang Suriah harus berjuang untuk hidup atau kelaparan. Jika kami mengakhiri blokade, mereka dapat bekerja membangun kembali negara. Warga Suriah lelah dengan perang, kami telah memberlakukan 10 tahun perang terhadap mereka. Mereka ingin membangun kembali.

Pria muda, waktu perang eksotis telah berakhir, mereka ingin pulang, mereka ingin membangun keluarga, mereka ingin membangun kembali rumah dan bisnis mereka. Tetapi Amerika Serikat memblokir semua bahan yang diperlukan untuk membangun kembali. Sehingga pemuda Suriah itu harus berjuang mencari nafkah atau kelaparan. Karena itu, satu-satunya pekerjaan adalah berjuang, yang akan terus berjalan selama kita terus mendanai. Dunia harus menolak… sepuluh tahun melawan Suriah. Tapi kami telah menindas rakyat Irak selama 30 tahun, kami telah menjatuhkan lebih dari seperempat juta bom di Irak.

Dan kami membom mereka bahkan saat kami duduk di kamp pangkalan militer yang menduduki negara itu. Kegilaan ini harus dihentikan. Saya berterima kasih atas kesempatan untuk berbicara dengan Anda hari ini. (Agus Setiawan)

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=zRf_PmExPJM

 

Related Posts

No Content Available