Berita UtamaPolitik

Makna Sumpah Pemuda, Adian Napitupulu: Bangun Karakter Nasional Tanpa Pandang Latar Belakang

Adian Napitupulu/Foto Hatiem / Nusantaranews
Adian Napitupulu/Foto Hatiem / Nusantaranews

NUSANTARANEWS.CO – Anggota Komisi II DPR RI, Adian Napitupulu mengingatkan kepada seluruh pemuda Indonesia untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur Sumpah Pemuda yang jatuh pada setiap tanggal 28 Oktober. Menurutnya, nilai-nilai Sumpah Pemuda sudah mulai luntur karena banyak orang sudah melupakannya.

“Bangun kembali karakter nasional dan bekerja sama tanpa memandang latar belakang kita. Itulah makna sumpah pemuda yang harus diwujudkan,” ujar Adian Napitupulu saat berbincang beberapa waktu lalu di komplek parlemen Senayan, Jakarta yang di tulis, Kamis(27/10/2016).

Tak hanya itu, menurut Adian, agar semua rakyat Indonesia dapat menjaga 4 Pilar Negara yang berdasarkan dasar negara (Pancasila), Konstitusi (UUD 45), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

“4 Pilar memiliki peristiwa bersejarah yakni Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Penetepan Pancasila pada 1 Juni 1945, Proklamasi pada 17 Agustus 1945 dan pengesahan UUD 1945. Atas empat peristiwa tersebut lahirlah NKRI yang menjadikan kita sebagai bangsa yang besar” kata Adian.

Baca Juga:  Wabup Nunukan Buka Workshop Peningkatan Implementasi Reformasi Birokrasi dan Sistem Akuntabilitasi Instansi Pemerintah

Adian juga menekankan pentingnya memelihara karakter asli bangsa Indonesia yaitu semangat gotong royong. “Kita sama-sama tahu bahwa Proklamator kita, Bung Karno menyatakan bahwa inti membangun bangsa ini adalah Gotong royong,” tegas Adian.

Adian juga sempat menjelaskan bahwa sosialisasi 4 pilar sangat penting dilakukan terhadap masyarakat agar pemahaman mengenai kehidupan bernegara semakin meresap di tengah masyarakat.

“Disini kami juga bisa mendengar langsung dari masyarakat bagaimana pandangan dan pengalaman mereka mengenai implementasi 4 pilar dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk juga mendengarkan persoalan-persoalan keseharian warga negara yang selama ini mungkin tidak terekspose ke publik,” tandas Adian. (Andika)

Related Posts

1 of 19