Khazanah

Mahasiswa Lokomotif Moderasi Beragama di Kampus

moderasi beragama, mahasiswa, lokomotif, lokomotif moderasi beragama, nusantaranews
Mahasiswa Lokomotif Moderasi Beragama di Kampus. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Metro – Pemimpin mahasiswa harus menjadi lokomotif moderasi beragama di kalangan mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di saat paham intoleransi dan radikalisme semakin berkembang.

Harapan itu disampaikan Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama, saat menjadi instruktur Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi Mahasiswa (PKM0M) IAIN Metro pada Kamis (28/2) di Kamus I Metro.

“Riset 39% mahasiswa terpapar radikalisme menjadi alarm penting bagi civitas akademika perguruan tinggi termasuk para pengurus organisasi,” tandas Ruchman.

Aktivis Mahasiswa ’98 ini mengajak mahasiswa untuk menjadikan radikalisme dan terorisme sebagai musuh bersama (common enemy) gerakan mahasiswa.

“Di samping korupsi, radikalisme dan terorisme menjadi concern bersama mahasiswa agar bangsa tetap damai dan moderat,” katanya.

Alumni IAIN Walisongo ini mensinyalir kelompok intoleran dan radikal yang mengusung ideologi khilafah dan anti NKRI, ingin masuk dalam pelbagai organisasi kemahasiswaan untuk menanamkan pahamnya.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

Namun Ruchman Basori percaya dan optimis organisasi kemahasiswa di lingkungan PTKIN berpotensi menjadi pemimpin gagasan dan gerakan moderasi beragama.

“Saya yakin paham intoleransi dan radikal akan sulit masuk di PTKI, karena bekal agama terbuka dan mengambil rujukan dari berbagai sumber yang otoritatif,” katanya.

Ida Umami Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama berharap Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi Mahasiswa (PKM0M) akan mencetak pemimpin Ormawa yang tangguh dan memahami dengan baik manajemen organisasi.

Ida Umami berharap salah satu output pelatihan ini adalah para mahasiswa semakin terampil untuk merancang program dan kegiatan serta menganggarkannya dengan baik.

“Nanti akan diberikanm materi system pengelolaan anggaran pada PTKIN dan bagaimana menyusun term of reference dan rancangan anggaran biaya,” ujarnya.

PKMOM IAIN Metro dilaksanakan pada tanggal 27-28 Februari 2019 dan diikuti oleh 40 orang Pengurus Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus. Nampak hadir dalam pembukaan, Yudianto Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan (FTIK), Luky Virman Assodiq Kasubbag Kemahasiswaan dan Alumni dan Imam Musthofa Pembina Organisasi Kemahasiswaan serta beberapa dosen.

Baca Juga:  Peduli Sesama, Mahasiswa Insuri Ponorogo Bagikan Beras Untuk Warga Desa Ronosentanan

(rb)

Editor: Achmad S

Related Posts

1 of 3,055