Budaya / SeniPuisi

Madah Pecinta

Madah Pecinta. (FOTO: The BAS Library)
Madah Pecinta. (FOTO: The BAS Library)

Puisi Norrahman Alif

Syair Malam

Menatap daun-daun berkilauan dijamah jemari purnama
dan di mataku bintang-bintang menggelar riang cahaya langit fitrah

andaikata kesempurnaan itu berada dalam dadaku mungkin dosa-dosa kian luruh
dan doa-doa makin menggemuruh di ribaan subuh

Segebitu takjub kupandang tak sadar di halaman hanyalah bayang-bayangku memberkati sunyi dan lampu-lampu mata makin pejam satu demi satu ihwalkan seperangkat sepi

Ibarat malam, dadaku petang engkaulah bulan padam tak memberi apa-apa
dan bilakah kau terang-benderang itu hanya keindahan palingidamkan

Lalu pelan angin membawa suara serangga malam dari dan terdengar jauh di lembah belukar, namun hanya mengisi angan tak mungkin dalam kini ruangan

Seperti cerlang bebintang matamu kupandang hanya sebatas mata terbayang
tak pernah kau datang atau nyata dalam tatapan

Apa yang bisa kusesap dari malam, bila waktu kian tua dan kesempurnaan telah menitipkan ampas keresahan. sisakan imaji melambung menyusun kata-kata menjadikan kalimat sejarah.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

2016

Baca Juga Puisi Pilihan:

Selingakar Malam Doa

Kususuri liang-liuk jalan nasib dengan tabah mekar dalam kalbu
dankugapai di balik langit suramcahaya rembulan menggelepar
Namun tak cukup hanya jadi pahlawanterang
kala sepi malam menepi kedalam diri
di atas sajadah doa-doakuberangkatkan ke haribaanTuhan
Agar di sembuhkannya luka dan segala penyakit
dalam jiwa yang semestinya tak sering kudapati dalam hari
walau hidup kini tak lekang dari gelap dan terang
Dengan iman kudekap erat-erat agar tak di koyak setan
akan tetapi Tuhan lebih hebatdaripada manusia

2016

Diriku yang Lain

Jika kau sepi diriku sebagai sunyi
saling melengkapi sebagaimana sepasang kekasih
Dan naungan merkuri bila cahaya itu putih matamu
Matakuhitamadalah malam yang terangi kemilaumu
Seperti bayang-bayang itu andai wujudmu
Tubuhkulah yang menciptamu
Sehakikinya: kekasihku sendiri dari diriku
yang tersusun dari gejolak suasana di ruang dan waktu.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

2016

Madah Pencinta

Lihatlah percik api diruang gelap tiada tara, terangnya mengembara
sebagaimana Tuhanbersemayam di tubuhku,
dan musykilnya meskipun pakar pemikir dan pakar astronomi,
mencari-cari rumahnya di kitab-kitab
tapi gagal temukan sebab Tuhan bukan matahari dan bulan
hanya bertapa di ulu dadakudan kalian
Ruhnya seperti tempias hujan menyebar ke genting ruang dan waktu
Dan namanya adalah lingkaran tasbih yang kugetarkan setiap hari

2016

Pada Sebuah Nama

Meski namamu misteri di ujung kota malasyia dan diriku penasaran di bukit garam madura, kutunggu kehakikian dengan tatapan demi tatapan hanya mengenal langit itu biru bukan berarti terik itu rinduku atau rindumu kepadaku dan wajahmu-wajahku hanya saling duga menduga dalam tidur kita tampan atau cantik membisik dalam ingatan siang, malam.
Lalu dengan hari berlalu senyap suara berlutut pada kekosongan, kabar tiada kabar, dan bulat matamu sudah enggan mengumbar, walau sesering katakata rindu menyalamimu namun isyarat sepi yang kau balas tampa sadar namun tetap hatiku berdiri tugur bahkan sekalipun rindu siksa diriku tampa henti, atau pada akhirnya jalan pahit adalah cara termanis bagiku mencintaimu tampa kau tau.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

2016

Norrahman Alif. Lahir di Sumenep Madura Jawa Timur, 01 Mei 1995.Menulisesai, puisidan bergit di Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta.

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 3,183