Puisi

Madah Mbah Maimoen Zubair

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimoen Zubair (Mbah Maimoen) memberikan pengarahan pada forum bahtsul masail ad-diniyah al-waqi'iyah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU 2017, Mataram, Jumat (24/11). Foto: Dok. Munas Alim Ulama
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Maimoen Zubair (Mbah Maimoen) memberikan pengarahan pada forum bahtsul masail ad-diniyah al-waqi’iyah Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama NU 2017, Mataram, Jumat (24/11). Foto: Dok. Munas Alim Ulama

Madah Mbah Maimoen Zubair

sebagai tawasul untuk sampai ke hadirat rasul
sepotong kembang fatihah dan puisi dengan makna gundul
dihaturkan untukmu dan hanya untukmu, sepanjang kembaraku
ke ngeri jauh. Meninggalkan mantel letih yang sejak lama menyetubuhi

sama dengan lamur matamu, selarik rindu mungkin
begitu samar di sini. Sebab kita tak pernah melakukan
perjamuan perjamuan rahasia mengaji diri
sekadar mengusir perasaan perasaan bosan yang merapat ke sisi
selain pertemuan tak sengaja di selat mimpi

maka hendak kemana lagi kucuci permukaan hati
jika tiang langit tumbang satu dan tak pernah tumbuh
sedang tubuh bumi sudah rentan sakit sakitan
tinggal menunggu doa matahri dikabulkan
untuk mencarai jalan lain jika esok pagi dibangunkan

aduh! Betapa ombak setajam ujung tombak, mendeburkan
puing karang pada ulu hati paling dalam

mendengarkan kepulangan yang tiba tiba dan upacara kematian
yang tak direncanakan. Di Ma’la segala sabda tak pernah terkubur sia sia
hanya tangkai kamboja yang semarak tiap masa

 

 

 

Penulis: Rofqil Junior adalah nama pena dari Moh Rofqil Bazikh. Lahir di pulau Giliyang Kecamatan Dungkek kab.Sumenep Madura pada 19 Mei 2002.Berdimisili di Gapura Timur Gapura Sumenep. Aktif di Kelas Puisi Bekasi dan Komunitas ASAP merupakan alumnus MA Nasy’atul Muta’allimin Gapura Timur Gapura Sumenep dan MTs Al-Hidayah Bancamara Giliyang. Tempatnya memulai berproses menulis. Essainya mendapat juara 1 dalam lomba Creative Student Day 2018. Puisinya mendapat juara 1 dalam lomba yang diadakan oleh PT Mandiri Jaya Surabaya sekaligus terangkum dalam antologi Surat Berdarah di Antara Gelas Retak (2019). Puisinya juga termaktub dalam antologi Dari Negeri Poci 9; Pesisiran (KKK;2019), Bulu Waktu (Sastra Reboan;2018), Banjarbaru Festival Literary (2019), Sua Raya (Malam Puisi Ponorogo; 2019), Dongeng Nusantara Dalam Puisi (2019). Saat ini sudah menulis puisi di berbagai media cetak dan online antara lain Suara Merdeka, Banjarmasin Post, Malang Post, Radar Malang, Radar Banyuwangi, Radar Cirebon, Radar Madura, Rakyat Sumbar, Radar Pagi, Kabar Madura, Takanta.id, Riau Pos, NusantaraNews.

Related Posts

1 of 3,052