Politik

Lukmanul Khakim Dinilai Layak Diperhitungkan di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Wakili Generasi Milenial

Lukmanul Khakim Dinilai Layak Diperhitungkan di Kabinet Jokowi-Ma'ruf Wakili Generasi Milenial
Lukmanul Khakim Dinilai Layak Diperhitungkan di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Wakili Generasi Milenial. (Foto Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Forum Dekan FSH PTKIN se Indonesia Ahmad Tholabi Kharlie menyebut kader muda NU, Lukmanul Khakim dinilai sebagai sosok pemimpin milenial yang merepresentasikan seorang santri. Hal ini menurut Kharlie layak dipertimbangkan untuk mengisi jabatan menteri di kabinet Jokow-Ma’ruf Amin mewakili generasi milenial.

“Lukmanul Khakim adalah sosok politisi muda yang santri dan cerdas. Sosok ini pantas dan kompeten untuk membawa gerbong generasi millenial, paling tidak untuk lima tahun ke depan bersama Kabinet Jokowi-Ma’ruf,” ungkap Ahmad Tholabi Kharlie dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/7/2019).

Dari sisi leadership, lanjut dia, Lukman tidak perlu diragukan. Dengan pengalaman politik yang cukup matang di mana yang bersangkutan telah menjadi anggota DPR-RI, dia telah menunjukkan kinerja yang baik.

“Hal ini menjadi modal penting untuk memimpin sebuah kementerian,” jelasnya.

Sementara dari aspek modal sosial, Lukman adalah representasi komunitas Muslim terbesar di Indonesia, yakni Nahdlatul Ulama. Tentu saja gerbong millenial Nahdhiyyin juga merupakan representasi terbesar.

Baca Juga:  Prabowo-Gibran Menang Telak di Jawa Timur, Gus Fawait: Partisipasi Milenial di Pemilu Melonjak

Baca Juga: Lukmanul Khakim Bakal Maju Sebagai Calon Bupati Tuban di Pilkada 2020

“Dengan penguasaan terhadap kultur NU yang kuat dan didukung latar belakang pendidikan keislaman yang kuat diyakini Lukman akan mampu membawa generasi millenial Indonesia menjadi generasi yang kompetitif di era industri 4.0. dan menatap Indonesia yang lebih maju,” ungkapnya.

Dirinya menyebutkan, berdasarkan data dari BPPS, dari jumlah populasi Indonesia yang mencapai 265 juta jiwa, jumlah generasi millennial berusia 20-35 tahun mencapai 24 persen, setara dengan 63,4 juta dari 179,1 juta jiwa yang merupakan usia produktif (14-64 tahun).

Statistik ini sejatinya menunjukkan posisi strategis generasi millenial dalam konstelasi pembangunan Indonesia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, fakta bonus demografis ini harus menjadi bagian dari visi pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Kiai Ma’ruf Amin.

“Bonus demografi melahirkan sejumlah tantangan yang tidak sederhana. Misalnya, tingkat pengangguran terdidik yang masih tinggi, yang notabene merupakan representasi generasi millenial, harus segera dicarikan solusi yang tepat dan menyeluruh, baik dalam konteks pembinaan peningkatan kompetensi generasi millenial maupun ketersediaan lapangan kerja dalam pelbagai bidang,” kata dia.

Baca Juga:  Prabowo Temui Surya Paloh, Rohani: Contoh Teladan Pemimpin Pilihan Rakyat

Rencana Presiden terpilih, Jokowi, untuk melibatkan representasi generasi milleniar dalam kabinet patut disambut baik. Karena bagaimana pun, tantangan bonus demografi menuntut keberpihakan pemerintah sehingga tidak menjadi bencana demografi.

“Keterlibatan generasi millenial dalam gerbong Kabinet Jokowi-Ma’ruf diyakini menjadi langkah yang tepat dalam rangka menjawab tantangan bonus demografi dan di sisi lain akan dapat mengelola potensi bonus demografi yang luar biasa,” tandasnya.

Pewarta: Romandhon

Related Posts

1 of 3,050