NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Direktur LP3ES Center for Media and Democracy, Wijayanto menyesalkan sikap arogan Anggota DPR RI Arteria Dahlan terhadap akademisi senior Emil Salim dalam sebuah debat yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta nasional.
Arteria memang tengah menjadi perbincangan dan sorotan publik setelah dirinya melontarkan kata-kata kasar kepada Emil Salim. Bahkan, sikapnya itu menjadi tontonan publik.
“Arteria Dahlan bukan hanya membela revisi UU KPK, tetapi juga melontarkan kata yang sangat kasar, tidak etis terhadap Prof Emil Salim. Hal itu tidak mencerminkan jati diri sebagai anggota dewan yang terhormat,” ungkap Wijayanto dalam keterangan tertulisnya dikutip redaksi, Jumat (11/10/2019).
Wijayanto mengingatkan, Emil Salim adalah sosok senior pendiri LP3ES yang memiliki integritas. “Kapasitas keilmuannya tidak diragukan lagi,” cetus Wijayanto.
“Beliau adalah senior panutan kami sayang sangat dibanggakan,” ucapnya.
Terlebih, lanjut dia, Emil Salim merupakan tokoh senior yang telah mengabdikan hidupnya untuk bangsa dan negara.
Bahkan, pengakuan terhadap kiprah Emil Salim sudah sejak lama. Di mana dirinya dinobatkan sebagai guru besar sejak 36 tahun silam, atau tepatnya pada 1983 dari salah satu universitas terbaik di Indonesia.
“Ia juga seorang negarawan yang kiprahnya dalam mengabdi kepada negara teruji dengan pernah menjadi menteri pada tiga periode yang berbeda sejak tahun 1971,” terang Wijayanto.
Tidak hanya itu, WIjayanto menambahkan, Emil Salim juga memiliki peran besar di kancah internasional. “mil merupakan salah seorang di antara sedikit tokoh Indonesia yang berperan internasional,” imbuhnya.
Diketahui, Emil Salim dikenal sebagai tokoh lingkungan hidup di kancah internasional di mana dirinya pernah menerima gelar The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF).
Jika dibandingkan, kiprah Arteria Dahlan tentu belum sehebat Emil Salim. Arteria adalah sosok politisi PDIP berusia 44 tahun. Ia menjabat sebagai anggota DPR RI sejak 23 Maret 2015 dan kembali duduk di jabatan sama usai terpilih kembali pada Pileg 2019.
Selain politisi, Arteria juga dikenal sebagai seorang pengacara, pimpinan Arteria Dahlah Lawyers. Di Wikipedia, Arteria tercatat menduduki sejumlah jabatan di antaranya Wakil Sekretaris Jenderal DPP Serikat Pengacara Indonesia (DPP SPI), Kuasa Hukum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI), Tim Legal Sekretariat PSSI (2006–2009) serta Penasihat Hukum Komite Normalisasi PSSI (2011).
Pewarta: Romadhon
Editor: Eriec Dieda
