NUSANTARANEWS.CO – Karya-karya Vincent Van Gogh ditampilkan dalam film animasi berjudul Loving Vincent. Film ini dikerjakan dengan memakan waktu hingga tujuh tahun dengan menggunakan lebih dari 130 lukisan karya seniman Belanda tersebut untuk menceritakan kisah hidupnya.
Uniknya film ini memang sengaja dibuat dengan mengembangkan karya-karya lukisan Van Gogh menjadi objek yang hidup layaknya film animasi pada umumnya. Dalam film-film lain yang bertemakan karya seni lukis, mungkin biasanya melihat potongan-potongan dari karya tersebut. Akan tetapi “Loving Vincent” hadir dalam bentuk yang berbeda dimana lukisan-lukisan karya sang maestro dijadikan sebagai dasar dalam alur cerita yang ditampilkan.
Oleh karena itu tidak heran penggarapan film tersebut memakan waktu yang sangat panjang. Masing-masing dari 65.000 frame film animasi independent tersebut dibuat oleh seniman dan animator Polandia Dorota Kobiela. Animasi tersebut berasal dari lukisan cat minyak yang dilukis oleh 125 seniman profesional yang hadir dari seluruh penjuru dunia dan mengambil bagian dari proyek penggarapan film ini.
Penggarapan film semacam ini memang terbilang sangat jarang, dimana film tersebut menceritakan mengenai orang-orang yang berhasil diabadikan oleh Van Gogh dalam lukisannya kemudian dihidupkan dengan animasi.
“Ini terlihat seperti sesuatu yang sangat berbeda, dan hal seperti itu tidak terlalu sering terjadi di dunia kita yang jenuh,” tutur Hugh Welchman yang merupakan penulis dan juga turut ambil bagian dalam mengarahkan film ini bersama Kobiela.
Adapun para aktor dan aktris yang turut ambil bagian untuk memerankan beberapa tokoh dalam lukisan di antaranya Saiorse Ronan yang berperan sebagai putri dokter Marguerite Gachet dan Chris O’Dowd sebagai tukang pos Joseph Roulin.
Hal menarik tentang pembuatan film ini juga adalah tentang penjaringan 125 orang pelukis karena yang pada masa awal penjaringannya lebih dari 4.000 seniman dari seluruh dunia yang mengajukan diri untuk mendapatkan kesempatan tersebut.
“Meskipun kami mempekerjakan pelukis minyak terbaik, gaya Vincent sepertinya sangat mudah tapi sebenarnya sulit dilakukan dengan baik,” kata Welchman.
Secara keseluruhan film tersebut mengundang respon yang beragam dari masyarakat. Tanggapan-tanggapan yang tidak biasa juga membanjiri saat sesi pemutaran pertama kalinya. Apresiasi dari para penonton terus berdatangan hingga kini.
Welchman dan Kobiela berharap film ini mendorong penontonnya untuk lebih mengenal Van Gogh.
Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon