Budaya / SeniMancanegara

Louvre Abu Dhabi, Museum Seni dan Sejarah Segera Dibuka

NUSANTARANEWS.CO – Lebih dari 600 karya seni dari seluruh dunia akan dipajang di galeri Louvre di Abu Dhabi pada 11 November nanti. Ini merupakan sebuah proyek yang diharapkan dapat menarik jutaan pengunjung tahun ini di Ibu kota Uni Emerat Arab.

Dilaporkan Reuters, galeri yang sengaja di buka di tepi laut ini akan menampilkan serpihan-serpihan sejarah dari era pra-sejarah ke era kontemporer. Beragam artefak dan lukisan Timur Tengah akan dipamerkan, termasuk di dalamnya karya dari seniman populer seperti Paul Gauguin, Pablo Picasso dan Cy Twombly.

Pejabat Prancis mengatakan pada hari Rabu bahwa tidak ada batasan yang diberikan pada seni dalam koleksi tersebut, meskipun gambar tersebut memuat sesosok yang telanjang, hal tersebut murni adalah seni ataupun representasi dari agama-agama baik Islam, Kristen ataupun kepercayaan terhadap para dewa yang di anut du beerbagai wilayah di Asia.

Jean Francois Charnier direktur ilmiah Agence France-Museums mengatakan, “Anda memiliki (dapat menyaksikan) patung telanjang di museum, lukisan kontemporer. Anda juga bisa mendapatkan gambaran religius dari semua agama.”

Baca Juga:  Belgia: Inisiatif Otonomi di Sahara Maroko adalah Pondasi Terbaik untuk Solusi bagi Semua Pihak

Karya-karya tersebut dipamerkan untuk menunjukkan tahap-tahap utama dalam pembangunan dan akan menekankan keterkaitan di antara budaya yang berbeda, katanya.

“Kami menunjukkan, dengan sebuah karya Cina dan yang Islami, dimana memiliki keterkaitan, konsistensi, persamaan dan tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa dalam sejarah ada lebih banyak hubungan dan jembatan dari pada dinding,” ungkapnya.

Potongan atau spot-spot utama akan diisi di antaranya pemakaman Mesir yang ditetapkan berasal dari abad ke-10 SM, penggambaran 15 Madonna dan anak-anak oleh Giovanni Bellini dan sebuah lukisan Turki yang dibuat tahun 1878 karya Osama Hamdy Bey berjudul A Young Emir Studying.

Belum ada keterangan yang dikeluarkan oleh pihak otoritas Arab Saudi tentang biaya dari proyek ini.

Perlu diketahui bahwa proyek ini telah diumumkan sejak sepuluh tahun yang lalu yang rencananya akan dibuka pada 2012. Perusahaan Pengembangan dan Investasi Pariwisata milik negara pengembang proyek tersebut juga mulanya akan menyerahkan museum tersebut ke Otoritas Pariwisata dan Budaya Abu Dhabi pada pertengahan 2016 lalu namun hal tersebut harus tertunda karena pekerjaan konstruksi.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Penulis: Riskiana
Editor: Romandhon

Related Posts