Mancanegara
London Terapkan Kebijakan T-Charge Perangi Polusi Udara
Published
3 years agoon
NUSANTARANEWS.CO – Komitmen Inggris mengurangi polusi udara layak dicontoh. Selain memang merupakan gerakan dunia mengurangi polusi, London menyadari betapa polusi udara telah membuat kehidupan semakin terancam.
Di London, seperti dilaporkan Reuters, hampir 9.500 orang meninggal dunia setiap tahun akibat terpapar polusi udara yang dihasilkan kendaraan bemesin diesel dan berbahan bakar minyak.
“Sebagai walikota, saya bertekad untuk mengambil tindakan mendesak guna membanti membersihkan udara mematikan di London. Sebab, fakta terkait krisis kesehatan masyarakat yang dihadapi London dengan ribuan orang meninggal dini akibat polusi udara harus ditangani secara serius,” kata walikota London, Sadiq Khan.
Beberapa waktu lalu, kota Oxford merilis kebijakan tentang penerapan zona bebas emisi di sepanjang kota. Kendaraan-kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin mulai dilarang hilir mudik di Oxford, dan kini tengah diupayakan untuk penggunaan kendaraan listrik.
Kebijakan serupa tampaknya mulai diberlakukan di ibukota, London. “Hari ini menandai sebuah tonggak utama dengan memperkenalkan T-Charge untuk mendorong pengendara motor membuang polusi yang dihasilkan dari kendaraan berbahaya,” kata Khan.
Khan memperkenalkan kebijakan T-Charge, yang menerapkan pajak 10 persen kepada kendaraan paling berpolusi setiap hari pada jam kerja di kawasan London. Setiap kendaraan bermesin diesel dan berbahan bakar bensin jika terjebak macet harus membayar denda sebesar 11,5 pounds, yang berarti para pemilik kendaraan berpolusi harus membayar 21,50 pounds per hari untuk berkendaraa di pusat London.
London berusaha memperbaiki kualitas udara di ibukota Inggris ini sebagai sebuah kesadaran sekaligus komitmen mengurangi polusi udara yang membahayakan kehidupan masyarakat.
Langkah tersebut dilakukan setelah Pengadilan Tinggi Inggris memutuskan bahwa tindakan pemerintah Inggris untuk memerangi polusi udara gagal mematuhi peraturan Uni Eropa mengenai batas nitrogen dioksida.
Langkah baru ini merupakan bagian dari upaya 875 juta pound oleh kantor walikota untuk mengatasi polusi udara di London, dengan diperkenalkan Ultra Low Emission Zone (ULEZ) yang dijadwalkan untuk tahun 2019. (ed)
Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews
You may like
Tingginya Emisi Karbon Dioksida Bisa Sebabkan Penurunan Kemampuan Otak Para Pekerja
Upaya Kurangi Polusi Udara Terus Dilakukan di Surabaya
Jadikan Hutan untuk Mencegah Pencemaran dan Polusi Udara
Selfieccino, Potret Diri Dalam Buih Kopi
Studi: Mobil Listrik Menjadi Kendaaraan Termurah dan Efisien
Seberapa Tercemarkah Udara Kita?
Terbaru
Peringati 7 Tahun UU Desa, Ditjen Bina Pemdes Kemendagri Luncurkan TV Bina Pemdes
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Peringati 7 tahun UU Desa, Ditjen Bina Pemdes Kemendagri luncurkan TV Bina Pemdes. Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina...
Jaga Kebugaran Tubuh, Satgas Yonif Mekanis 516/CY Olahraga bareng Masyarakat
NUSANTARANEWS.CO, Boven Digoel – Jaga kebugaran tubuh, satgas Yonif Mekanis 516/CY olahraga bareng masyarakat. Olahraga dinilai salah satu kegiatan yang...
Cintai Tubuhmu Dengan Menyayangi Matamu Sendiri
NUSANTARANEWS.CO – Cintai tubuhmu dengan menyayangi matamu sendiri. Tahukah Anda jika mengungkapkan rasa cinta pada tubuh, ternyata bisa dengan menyayangi...
Pergunu Aceh Dukung Doa Tolak Bala Sebelum Proses Belajar Mengajar Setiap Hari
NUSANTARANEWS.CO, Banda Aceh – Pergunu Aceh dukung doa tolak bala sebelum proses belajar mengajar setiap hari. Persatuan Guru Nahdhatul Ulama...
Percepat Koordinasi Rancangan Produk Hukum Daerah, Kemendagri Luncurkan Aplikasi e-Perda
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Percepat koordinasi rancangan produk hukum daerah, Kemendagri luncurkan Aplikasi e-Perda. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal...