Politik

LIPI Yakin Indonesia Bakal Jauh Lebih Baik di Masa Depan

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: Istimewa)
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat politik dari LIPI, Adriana Elisabeth mengatakan periode pemerintahan Jokowi-JK relatif sudah dikenal di tingkat internasional, termasuk capaiannya. Sehingga, Adriana meyakini Indonesia ke depan akan jauh lebih baik.

“Saya tidak tau siapapun yang terpilih, tetapi harus diingat dalam konteks global sudah relatif dikenal terutama di periode pemerintahan Jokowi-JK. Prediksi Indonesia ke depan, relatif jauh lebih baik. Infrastruktur juga sudah jauh lebih baik. Lepas dari persoalan yang masih banyak harus dieselsaiakan,” kata Adriana saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Membaca Masa Depan: Seperti Apa Indonesia Jika Jokowi atau Prabowo Terpilih? yang diselenggarakan Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (4/1/2019).

Menurut Adriana, dalam dimensi ekonomi Indonesia selalu menarik negara lain untuk berinvestasi mengingat potensi dan kandungan sumber daya alam yang begitu melimpah.

Indonesia juga, kata dia, punya banyak strategic partnership di dunia. “Kawasan ekonomi Indonesia di kawasan juga relatif baik, meskipun masih jauh dari Singapura. Soal trade war, sebetulnya yang lebih besar dari itu adalah global strategic reform antara Amerika-Tiongkok. Tentang kebijakan luar negeri Indonesia dan diplomasi. Apapun yang menjadi fenomena lokal dan relasinya dengan internasional, itulah yang menjadi gambaran tentang sejumlah kebijakan (diplomasi) luar negeri pemerintahan Indonesia,” paparnya.

Baca Juga:  Masuk Cagub Terkuat Versi ARCI, Khofifah: Insya Allah Jatim Cettar Jilid Dua

Selanjutnya dia juga menyinggung soal tata kelola birokrasi dan kapasitas birokrasi di pemda serta korupsi. Kata Adriana, korupsi adalah tindakan kajatahan struktural. Kemudian kolaborasi antara birokrat dan pengusaha. Lalu langkah strategis Indonesia sampai 2045.

“Kita perlu memikirkan Indonesia melakukan kolaborasi dengn banyak pihak dengan mempertimbangkan untung-ruginya, terutama dari pihak asing. Kemudian strategic foresight. Tata kelola SDA harus dikelola berbasis inkulsufitas dan lingkungan,” urainya.

Skenario planning, tambah Adriana, kalau pemerintahan, demokratis dan partisipasi masyarakat kuat, Indonesia pada 2045 akan semakin kuat. “Tetapi sebaliknya, kalau distorsi,” singkatnya.

(eda/edd)

Editor: Almeiji Santoso

Related Posts

1 of 3,065